Penajam (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menetapkan status siaga bencana banjir dan longsor seiring peningkatan curah hujan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Andi Dahrul di Penajam, Selasa, mengatakan, langkah siaga bencana banjir dan longsor itu dilakukan karena hujan lebat disertai angin kencang mulai terjadi di wilayah Penajam Paser Utara.

"Kondisi itu berisiko menyebabkan terjadinya musibah atau bencana alam berupa banjir dan tanah longsor," katanya.

Menurut ia, bencana tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, sehingga diperlukan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi berbagai kemumgkinan dan juga kewaspadaan dari masyarakat.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara telah memetakan wilayah rawan banjir dan tanah longsor yang tersebar di empat kecamatan.

"Titik potensi banjir di wilayah Penajam Paser Utara pada Januari 2017 meningkat dibanding pada 2016, seiring meningkatnya curah hujan," ungkap Andi Dahrul.

Wilayah rawan banjir di Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut yakni Desa Giri Purwa Kecamatan Penajam, Desa Babulu Laut, Babulu Darat dan Desa Sebakung Jaya Kecamatan Babulu, serta Logdam Kecamatan Sepaku.

"Kami mengimbau masyarakat agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana banjir, longsor dan angin puting beliung di wilayah masing-masing, mengingat curah hujan lebat dan angin kencang kerap terjadi dalam beberapa hari terakhir ini," ujar Andi Dahrul.

Selain menyiagakan personel tanggap darurat bencana dan tim pencari dan penyelamatan atau SAR, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga melakukan bersih-bersih parit dan gorong-gorong sebagai upaya mengantisipasi bencana banjir.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga memancang tiang kayu sebagai patokan atau tanda tingginya permukaan air di Kecamatan Sepaku sebagai peringatan dini.

"Warga Kecamatan sepaku dapat lebih berhati-hati terhadap serangan angin puting beliung, karena menurut BMKG atau Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menyebutkan kiriman angin dari wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara masih cukup kencang," jelasnya.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara juga berupaya memperkuat aparatur desa untuk peduli terhadap bencana, serta berkoordinasi dengan unsur TNI dan Polri guna terus memantau dan mewaspadai risiko terjadinya bencana banjir dan longsor.

"Relawan beserta warga di setiap Desa Tangguh Bencana atau Destana juga telah diberikan pelatihan mengenai upaya antisipasi jika terjadi berbagai bencana," tambah Andi Dahrul. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017