Penajam (ANTARA Kaltim) - Produksi padi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, turun hingga lebih kurang 1.000 ton akibat kemarau yang cukup lama sepanjang 2016.

"Jika dibanding hasil panen padi pada 2015 yang mencapai 67.000 ton, panen padi pada 2016 terealisasi sekitar 66.000 ton atau turun lebih kurang 1.000 ton," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara Bambang Marjuki ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.

Menurut dia, pada 2016 seluas 5.600 hektare lahan persawahan di daerah setempat mengalami kekeringan akibat musim kemarau panjang.

"Sepanjang 2016 musim kemarau berlangsung cukup lama, sehingga banyak sawah yang mengalami kekeringan dan produksi jadi padi menurun," katanya.

Selain itu, menurut dia, jaringan irigasi lahan persawahan di wilayah Penajam Paser Utara masih minim.

Sejak memisahkan diri dari Kabupaten Paser, sampai saat ini sistem irigasi di Kabupaten Penajam Paser Utara masih mengandalkan tadah hujan.

Bambang menjelaskan berbagai cara telah dilakukan pemerintah kabupaten untuk mengatasi permasalahan irigasi itu, namun belum berhasil mengatasi kesulitan air untuk lahan persawahan tersebut.

Para petani di wilayah Penajam Paser Utara berharap ada solusi dari Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara terkait ancaman musim kemarau pada tahun ini (2017).

Karena menurut para petani di wilayah Penajam Paser Utara banyak sawah menjadi kering dan sulit diolah karena kekurangan air atau kekeringan, terutama pada musim kemarau.

Bambang menyatakan selama ini pemerintah kabupaten sudah melakukan melakukan berbagai upaya pendampingan kepada petani, hanya di wilayah Penajam Paser Utara musim penghujan lebih pendek daripada musim kemarau.

Oleh karena itu pihaknya berharap pembuatan sodetan Sungai Longkali di Kabupaten Paser dapat segera rampung, untuk membantu masyarakat petani, terutama di Kecamatan Babulu yang menjadi lumbung padi di Kabupaten Penajam Paser Utara. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017