Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Senior Program Manajer The Nature Conservancy (TNC) Indonesia Niel Makinuddin menyatakan banyak pembangunan berwawasan lingkungan alias catatan hijau yang berhasil ditorehkan Pemprov Kalimantan Timur bersama masyarakat sepanjang 2016.

 

       

"Salah satu keberhasilan adalah dicanangkannya Kesepakatan Pembangunan Hijau atau Green Growth Compact (GGC). Ini merupakan komitmen kemitraan mulai pemerintah pusat, pemda, swasta, masyarakat adat, dan LSM nasional hingga internasional," ujar Niel di Samarinda, Jumat.

 

       

Pencanangan GGC di Kaltim, lanjut Niel, juga berkat dukungan negara sahabat (bilateral), termasuk lembaga multilateral dalam mendorong pembangunan yang menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan lingkungan hidup.

 

         

Sejumlah pihak yang meneken kesepakatan GGC pada 26 Mei 2016 tersebut antara lain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemprov Kaltim, enam kabupaten/ kota, empat universitas, empat perusahaan pemanfaatan sumber daya alam, pemimpin adat desa dan dua organisasi non-pemerintah internasional.

 

      

Dari catatan TNC, lanjutnya, pada 2016 juga ada tiga perwakilan Kaltim berbicara pada acara Indonesia Pavilion di Konferensi Perubahan Iklim UNFCCC COP 22 di Maroko.

 

       

Mereka adalah Gubernur Kaltim Awang Faroek, Bupati Berau Muharram, dan Kepala Kampung Merabu Franley Oley.

 

       

Di salah satu sesi Indonesia Pavilion, Green Growth Compact yang sedang diinisiasi, Kaltim mendapatkan apresiasi baik dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia maupun Menteri Lingkungan Hidup dan Energi Australia yang duduk sebagai pembicara bersama Gubernur Kaltim. 

  

Sementara dalam sesi Indonesia Pavilion lain di Maroko, Franly Oleh juga berbagi pengalaman dan perjuangan warga Merabu dalam mengelola hutan desa, sampai mendapat penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

 

       

"Berkat keberhasilan ini, kemudian Kampung Merabu didapuk sebagai hutan desa kedua terbaik di Indonesia pada Agustus 2016," ujar Niel Makinuddin.

 

       

Ia melanjutkan, TNC yang mulai bergerak di Kaltim sejak 2001, selalu mengupayakan konservasi yang menyeluruh.

 

       

Basis kegiatannya ada lima yakni pengelolaan sumberdaya alam berbasis masyarakat, pelibatan swasta dalam pengelolaan berkelanjutan, pengelolaan kawasan lindung, konservasi habitat spesies penting, inisiatif kehutanan dan iklim berbasis kewilayahan. (*)

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017