Samarinda (ANTARA Kaltim) - Polresta Samarinda, membentuk tim untuk memburu pelaku penikaman wartawan sebuah harian ternama di daerah itu.

"Kami telah membentuk tim untuk memburu pelaku penikaman terhadap seorang wartawan," ujar Kepala Kepolisian Resor Kota Samarinda Komisaris Besar Polisi M Setyobudi Dwiputro, Senin sore.

Kasus penikaman yang dialami Restu Dwi Amrullah, seorang wartawan harian ternama di Kaltim berlangsung di sebuah rumah kos-kosan di Jalan Gatot Subroto Gang 13 pada Senin siang sekitar pukul 11. 20 Wita.

Korban yang setiap harinya meliput kasus-kasus hukum dan kriminal di wilayah hukum Polresta Samarinda tersebut menderita enam luka tikam di tubuhnya dan terparah pada bagian dada sebelah kanan.

Pada peristiwa tersebut, teman wanita korban bernama Sri Lestari, juga mengalami luka tusuk di bagian punggung dan pipi sebelah kanan.

Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda untuk menjalani perawatan medis.

Dari informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, saat itu korban yang tengah bersama Sri Lestari didatangi dua orang, salah satu diantaranya perempuan.

Di lokasi kejadian, kamar kos-kosan Dwi Restu yang berada di lantai dua terlihat berantakan dan dipenuhi ceceran darah sehingga diduga kuat korban sempat melakukan perlawanan.

Namun, tidak satupun penghuni kos yang tergolong mewah tersebut yang mau memberi komentar terkait peristiwa itu.

"Motifnya belum diketahui sebab pelaku masih dalam pengejaran. Sejauh ini kami belum menemukan apakah penikaman tersebut terkait profesi korban atau tidak, sebab masih dalam penyelidikan. Yang jelas, korban mengenali pelaku," kata Setyobudi.

Kepala Unit Reserse Kirminal Polsekta Samarinda Utara Inspektur Polisi Dua Wawan Gunawan menyatakan, masih memburu dua pelaku penikaman yang sudah dikantongi identitasnya tersebut.

"Pelakunya dua orang, satu perempuan dan satunya laki-laki. Identitasnya sudah kami ketahui dan sejauh ini kami masih melakukan pengejaran," tutur Wawan Gunawan.

Dari hasil penyelidikan sementara, kata Wawan Gunawan, korban mengenal pelaku penikaman tersebut dan sempat sekali bertemu di jalan.

"Motif sementara salah sasaran. Jadi dari keterangan awal yang kami dapatkan, pelaku mencari seorang wanita kemudian masuk ke kamar kos-kosan korban," katanya.

Pelaku sempat mengancam teman wanita korban sehingga mencoba membela, namun pelaku langsung menyerang membabi-buta sehingga korban mengalami enam luka tikam, terparah pada dada sebelah kanan. "Teman wanita korban juga menderita dua luka tikam di punggung kanan dan pipi sebelah kanan," katanya.

Korban mengenal pelaku dan sempat bertemu sekali di jalan. "Sejauh ini kami belum menemukan adanya keterkaitan pekerjaan korban dengan kasus penikaman tersebut," kata Wawan Gunawan.      (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016