Samarinda (ANTARA Kaltim) - Neraca perdagangan luar negeri di Provinsi Kalimantan Timur periode Januari - Oktober 2016 mengalami keuntungan alias surplus senilai 8,119 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp105,547 triliun jika rata-rata 1 dolar sama dengan Rp13 ribu.

"Surplus sebesar itu diperoleh dari hasil ekspor ke beberapa negara tujuan dengan nilai 8,119 miliar dolar AS dikurangi biaya impor dari sejumlah negara penghasil senilai 2,994 miliar dolar AS," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Minggu.

Kegiatan ekspor-impor merupakan transaksi ekonomi yang sama-sama menguntungkan karena dari hasil ekspor dapat mendatangkan devisa yang digunakan untuk membiayai pembangunan, sedangkan dari barang yang diimpor bisa sebagai modal pembangunan dalam negeri atau untuk daerah.

Berbagai komoditas yang diekspor Kaltim ke sejumlah negara tujuan periode Januari - Oktober 2016 adalah migas dengan nilai 3,168 miliar dolar. Migas yang diekspor terdiri tiga jenis, yakni minyak mentah senilai 743,12 juta dolar, hasil minyak senilai 117,45 juta dolar, dan ekspor gas sebesar 2,308 miliar dolar.

Kemudian ekspor nonmigas yang di dalamnya ada batu bara dengan nilai 7,944 miliar dolar dengan khusus penggalian di luar migas senilai 6,931 miliar dolar AS.

Berikutnya ekspor kayu dan barang dari kayu senilai 257 juta dolar, lemak dan minyak hewani atau nabati 216 juta dolar, pupuk 188 juta dolar, bahan kimia anorganik 256 juta dolar, reaktor nuklir, ketel, mesin, dan peralatan mekanis senilai 26,26 juta, serta ekspor bahan kimia organik senilai 42,41 juta dolar AS.

Sedangkan negara tujuan ekspor migas dari Kaltim antara lain ke Jepang dengan nilai 1,422 miliar dolar, ke Taiwan senilai 641 juta dolar, ke Korea Selatan senilai 343 juta dolar, ke Singapura dengan nilai 295,9 juta dolar, dan ekspor migas ke United Emirat Arab senilai 21 juta dolar.

Untuk komoditas yang diimpor Kaltim dari negara penghasil yang totalnya senilai 2,994 miliar dolar tersebut, antara lain berupa bahan bakar mineral senilai 2,188 miliar dolar.

Bahan bakar mineral ini terbagi dua, yaitu migas senilai 2,184 miliar dolar dan nonmigas senilai 3,29 juta dolar. Kemudian impor mesin dan peralatan mekanik senilai 389 juta dolar, kendaraan bermotor dan bagiannya 60,53 juta dolar, barang dari besi atau baja 83,53 juta, dan impor pupuk senilai 59,85 juta dolar AS.

"Sejumlah negara penghasil migas yang diimpor oleh Kaltim antara lain dari Malaysia senilai 573,8 juta dolar, dari Azerbaijan senilai 434,98 juta dolar, dari Nigeria 479,79 juta dolar, dari Korea Selatan 244,64 juta dolar, dan impor migas dari Singapura dengan nilai 117,79 juta dolar AS," ucap Habibullah. (*)       

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016