Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Sejumlah kafilah yang berlaga pada Musabaqah Tilawatil Quran Nasional III Korps Pegawai Negeri yang digelar di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menyatakan kekagumannya terhadap sejumlah objek wisata di Kota Tepian.

 

     

"Subhanallah, ternyata Samarinda itu indah. Sudah banyak objek yang saya kunjungi dan saya kagum. Sebelumnya saya tidak membayangkan keindahan yang akan saya rasakan," ujar Parmisuri, kafilah kategori Tilawah Quran dari PT Taspen (Persero) Jakarta saat ditemui di Samarinda, Kamis.

 

       

Keindahan yang paling ia kagumi dari sejumlah objek yang telah dikunjungi adalah Islamic Center, terutama ketika berada di puncak ketinggian Menara 99 Asmaul Husna. Menara dengan 15 lantai ini memiliki ketinggian 99 meter.

 

       

Dari ketinggian itu, Parmisuri mengaku dapat melihat pemandangan Kota Samarinda, termasuk liuk Sungai Mahakam yang menjadi aktivitas ekonomi, baik sebagai alur transportasi perahu penyeberangan orang maupun kapal dan ponton batu bara.

 

       

"Subhanallah, saya merasakan keindahan luar biasa ketika melihat dari ketinggian menara. Saya sampai tiga kali naik ke atas menara karena dari menara ini saya bisa melihat keindahan dan keagungan Allah," ujar Parmisuri.

 

       

Ia juga menyatakan bersyukur karena dalam beberapa hari ini bisa shalat di Masjid Islamic Center, terutama setelah Shalat Dhuhur yang diisi dengan siraman rohani oleh ustaz masjid setempat, karena isi ceramahnya aplikatif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

        

Objek lain yang dikunjungi dan membuatnya terpikat adalah Kampung Tenun di Samarinda Seberang, Masjid Muhammad Cheng Hoo, dan Masjid Shiratal Mustaqim yang merupakan masjid tertua di Samarinda. Saat shalat di masjid tertua itu, ia juga kagum karena jamaahnya banyak.

 

       

"Ternyata di Samarinda begitu banyak masjid. Saya suka dengan kondisi yang demikian. Satu lagi pemandangan yang membuat saya terpesona, yakni ketika melintas di Jembatan Mahakam. Saya suka melihat pemandangan dari jembatan, mulai menyaksikan keadaan kota hingga aktivitas sungai," ujarnya.

 

       

Terkait dengan gelaran MTQ Korpri, ia mengaku baru pertama kali mengikutinya sehingga hal ini menjadi pengalaman yang luar biasa, karena bisa berkenalan dengan banyak kafilah dari seluruh Indonesia baik peserta yang mewakili provinsi maupun wakil kementerian.

 

       

Melalui penyelenggaraan ini, Parmisuri berharap semua kafilah yang merupakan anggota Korpri, bisa menjadi insan yang mengimpelemantasikan kandungan Al-Quran dalam kesehariannya sehingga bisa membawa berkah bagi semua umat, nusa dan bangsa.

 

      

"Kafilah dari Taspen hanya ada dua, yakni saya mewakili Taspen Jakarta dan Fahrulrozi dari Taspen Palembang. Kami berdua mengikuti kategori Tilawah. Kami sudah menampilkan yang terbaik, selanjutnya untuk bisa jadi juara atau tidak, kami serahkan kepada Allah," tutur Parmisuri. (*)

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016