Samarinda (ANTARA Kaltim)- Dalam upaya mengoptimalkan penanaman pohon Jabon (Anthocephalus cadamba), Dinas Kehutanan (Dishut) Kaltim menjalin sinergi dengan unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dalam hal ini kolaborasi pengembangan tanaman Jabon dilakukan Dishut dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Hutan Lindung Mahakam Berau (BPDASHLMB) yang berkedudukan di Kaltim.

Menurut Kepala Dishut Kaltim Wahyu Widhi Heranata, pihaknya akan melakukan pengembangan pohon Jabon sementara UPT KLHK akan memberikan benih dan pendampingan.

"Kami berkolaborasi dengan salah satu UPT KLHK untuk pengembangan pohon atau kayu Jabon di Kaltim," katanya. Pengembangan pohon Jabon merupakan program pusat melalui Kementerian LHK sedangkan khusus Kaltim akan mendapat tanaman tersebut sekitar satu juta bibit.

Selanjutnya, tanaman Jabon akan dikembangkan di berbagai wilayah kabupaten dan kota termasuk kawasan kehutanan sosial diantaranya hutan kemasyarakatan, hutan tanaman rakyat dan hutan desa.

Wahyu menjelaskan tanaman Jabon semacam kayu meranti yang memiliki nilai ekonomi tinggi sedangkan daya tumbuh cepat antara empat hingga lima tahun sudah bisa ditebang.

Karenanya, pengembangan tanaman Jabon melibatkan UPT KLHK untuk persemaian dan penyediaan bibit juga pendampingan secara teknis di lapangan.

"Sesuai keinginan Gubernur Kaltim (Awang Faroek Ishak) agar tanaman Jabon akan menjadi tanaman rakyat dan mampu menambah pendapatan masyarakat, sehingga meningkatkan kesejahteraan rakyat Kaltim," ujar Wahyu.(Humas Prov Kaltim/yans)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016