Tanjung Redeb (ANTARA Kaltim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, mendistribusikan obat antifilariasis atau penyakit kaki gajah hingga ke wilayah pedalaman dan pulau terluar yang ada di daerah itu.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, Ramadhan, di Tanjung Redeb, Rabu, menyatakan realisasi pendistribusian antifilariasis yang disalurkan dari Dinkes Kaltim telah sampai ke seluruh puskesmas di 13 kecamatan, termasuk di kawasan pulau terluar dan pedalaman.

Ia menambahkan hingga akhir Oktober 2016, pemberian obat antifilariasis ke masyarakat di beberapa wilayah sudah ada yang terealisasi hingga 100 persen, tetapi ada juga beberapa kawasan yang realisasinya baru 50 persen.

"Kami masih terus memonitor dan menerima laporan dari petugas di setiap kecamatan dan kampung untuk memantau program Pemberian Obat dan Pencegahan Massal (POPM) filariasis atau penyakit kaki gajah hingga ke pelosok dan kawasan pulau terluar," kata Ramadhan.

Untuk mengoptimalkan program POPM filariasis tersebut, Dinkes Kabupaten Berau menambah distribusi obat ke beberapa kampung yang masih kekurangan.

"Salah satunya di Kampung Merapun, Kecamatan Kelay, yang masih memerlukan sekitar 7.000 obat. Pendistribusian sudah dilakukan dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dan langsung diteruskan ke Merapun sehingga dalam waktu dekat bisa diteruskan ke masyarakat," jelas Ramadhan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Berau menargetkan akhir Oktober 2016, POPM filariasis bisa terealisasi secara menyeluruh.

"Pada pertengahan atau akhir November 2016, kami akan melakukan evaluasi dari seluruh penyaluran program POPM filariasi ini. Kami berharap semua masyarakat bisa mengikuti program tersebut," ujarnya.

Ia mengimbau masyarakat agar mendatangi pos pelayanan dan langsung mengkonsumsi obat filariasis, sesaat setelah diserahkan petugas.

"Di beberapa wilayah, petugas puskesmas mengambil inisiatif dengan mendatangi rumah-rumah warga dalam melaksanakan progra POPM tersebut. Kami juga menyarankan kepada Ketua RT yang belum mendapat obat antifilariasis bagi warganya, agar mendatangi pos pelayanan di puskesmas," kata Ramadhan.      (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016