Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Forum Corporate Social Responsibility  (CSR) Pertambangan bersama Perwakilan BKKBN Kaltim setelah meluncurkan program peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga bertajuk One Corporate One Village pada Juli 2016 lalu, segera menindaklanjuti dengan pencanangan dan pembinaan terhadap pengelolaan Kampung KB.

"Kami dari Forum CSR pertambangan di Kaltim akan berkerjasama dengan BKKBN  Kaltim maupun SKPD KB yang  berada didaerah , wilayah perusahaan untuk melakukan pembinaan terhadap kegiatan kampung KB," kata Rose perwakilan dari Forum CSR Pertambangan yang mengikuti studi banding ke Dusun Cigadug ,Desa Karyamukti ,Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan ada sepuluh perusahaan pertambangan di Kaltim  yang sudah melakukan penandatanganan MOU di Kantor Gubernur Kaltim untuk mencanangkan Kampung KB  dimasing-masing wilayah perusahaan beroperasi.
Menurutnya dari sepuluh perusahaan tersebut baru dua perusahaan yang melakukan pencanangan Kampung KB yakni Perusahaan PT. Lana Harita di Samarinda dan perusahaan PT. Jembayan Muara Bara (JMB) di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Rose menjelaskan selama ini baru sebatas pencanangan namun belum berjalan seperti Kampung KB yang ada di Desa Karyamukti ,Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Tetapi setelah mendapat penjelesan dan wawasan tentang Kampung KB maka akan kita sampaikan ke  masing-masing perusahaan untuk diterapkan.

"Semoga  Kampung KB bisa berjalan seperti yang kita harapkan untuk meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan," katanya.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim Sukaryo Teguh Santoso  mengatakan salah satu upaya BKKBN untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga prasejahtera di Kaltim, maka menggandeng perusahaan-perusahaan pertambangan melalui program CSR-nya.

"Jadi setiap perusahaan memiliki tanggung jawab untuk membina warga sekitar  dengan program One Corporate One Village  atau satu perusahaan satu desa,”katanya.

Ia menjelaskan sasaran dari program ini adalah para keluarga prasejahtera yang berdasarkan data jumlahnya lebih kurang 52.000 keluarga dan tersebar di sekitar 150 desa di Kaltim. Nantinya, perusahaan-perusahaan tambang batu bara yang tergabung dalam Forum CSR akan membina beberapa keluarga prasejahtera yang terdapat di salah satu kampung atau desa.

Menurutnya mereka akan diberdayakan agar taraf kehidupannya lebih baik  sehingga meningkat menjadi  sejahtera. Keberhasilan program  ini perlu keseriusan untuk pelaksanaannya.

"Minimal 50 persen saja dari keluarga prasejahtera itu terangkat perekonomiannya sudah sangat bagus. Yang jelas, gagasan ini harus didukung oleh semua pihak," kata Teguh. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016