Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur berharap defisit anggaran yang terjadi di daerah itu tidak menghambat program peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Defisit anggaran yang dialami pemerintah daerah, tentu sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan program pendidikan, namun tentu diharapkan tidak mengganggu peningkatan sumber daya manusia melalui pelaksanaan pendidikan di berbagai jenjang di Kaltim," kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Dayang Budiati di Samarinda, Senin.
Ia mengatakan, walaupun daerah mengalami defisit anggaran, program pendidikan tidak boleh terhambat.
"Kalaupun memang ada rasionalisasi itu hanya kegiatan para pengajarnya saja, sementara untuk kegiatan pendidikan harus terus berlanjut," katanya.
"Misalnya, peningkatan SDM para guru melalui berbagai kegiatan dan pelatihan yang tadinya akan dilaksanakan secara berjenjang beberapa kali, dengan defisit saat ini, kalau biasanya lima kali, maka dikurangi menjadi tiga kali," kata Dayang Budiati.
Ia juga mengharapkan para Kepala Dinas Pendidikan kabupaten dan kota di Kaltim, harus bisa menyesuaikan kondisi keuangan di daerahnya.
"Intinya pelaksana kegiatan harus bisa menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia," katanya.
"Mau tidak mau, suka atau tidak, kita harus bisa melaksanakan rasionalisasi anggaran, sehingga program yang sudah direncanakan bisa dilanjutkan walaupun itu tidak maksimal, seperti kegiatan yang seharusnya 100 persen, karena ada rasionalisasi sehingga tinggal 65 persen," jelas Dayang Budiati.
Begitu juga dengan Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC), kata Dayang Budiati, kuotanya bisa ditambah, tetapi karena adanya defisit anggaran sehingga kemungkinan akan dikurangi dari jumlah yang diterima sebelumnya.
Ia juga meminta masyarakat yang ingin mendapat Beasiswa Kaltim Cemerlang agar dapat memahami defisit anggaran yang terjadi bukan saja di Kaltim tetapi di seluruh Indonesia sehingga kemungkinan pengurangan jumlah penerimaan beasiswa dari tahun sebelumnya akan terjadi.
Karena itu, perlu pengertian masyarakat sebab kemungkinan jumlah penerimaan Beasiswa Kaltim Cemerlang akan menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya sebagai dampak adanya defisit anggaran.
"Tetapi tentu, program peningkatan SDM tidak boleh terhenti dan harus terus berlanjut hanya saja kuota dan intensitasnya yang berkurang," kata Dayang Budiati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Defisit anggaran yang dialami pemerintah daerah, tentu sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan program pendidikan, namun tentu diharapkan tidak mengganggu peningkatan sumber daya manusia melalui pelaksanaan pendidikan di berbagai jenjang di Kaltim," kata Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Dayang Budiati di Samarinda, Senin.
Ia mengatakan, walaupun daerah mengalami defisit anggaran, program pendidikan tidak boleh terhambat.
"Kalaupun memang ada rasionalisasi itu hanya kegiatan para pengajarnya saja, sementara untuk kegiatan pendidikan harus terus berlanjut," katanya.
"Misalnya, peningkatan SDM para guru melalui berbagai kegiatan dan pelatihan yang tadinya akan dilaksanakan secara berjenjang beberapa kali, dengan defisit saat ini, kalau biasanya lima kali, maka dikurangi menjadi tiga kali," kata Dayang Budiati.
Ia juga mengharapkan para Kepala Dinas Pendidikan kabupaten dan kota di Kaltim, harus bisa menyesuaikan kondisi keuangan di daerahnya.
"Intinya pelaksana kegiatan harus bisa menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia," katanya.
"Mau tidak mau, suka atau tidak, kita harus bisa melaksanakan rasionalisasi anggaran, sehingga program yang sudah direncanakan bisa dilanjutkan walaupun itu tidak maksimal, seperti kegiatan yang seharusnya 100 persen, karena ada rasionalisasi sehingga tinggal 65 persen," jelas Dayang Budiati.
Begitu juga dengan Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC), kata Dayang Budiati, kuotanya bisa ditambah, tetapi karena adanya defisit anggaran sehingga kemungkinan akan dikurangi dari jumlah yang diterima sebelumnya.
Ia juga meminta masyarakat yang ingin mendapat Beasiswa Kaltim Cemerlang agar dapat memahami defisit anggaran yang terjadi bukan saja di Kaltim tetapi di seluruh Indonesia sehingga kemungkinan pengurangan jumlah penerimaan beasiswa dari tahun sebelumnya akan terjadi.
Karena itu, perlu pengertian masyarakat sebab kemungkinan jumlah penerimaan Beasiswa Kaltim Cemerlang akan menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya sebagai dampak adanya defisit anggaran.
"Tetapi tentu, program peningkatan SDM tidak boleh terhenti dan harus terus berlanjut hanya saja kuota dan intensitasnya yang berkurang," kata Dayang Budiati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016