Samarinda (ANTARA Kaltim) - Satu orang dilaporkan tewas dan satu lainnya dinyatakan hilang akibat tabrakan sebuah ponton pengangkut batu bara dengan perahu ces di Kabupaten Kutai Barat, Kamis siang.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Fajar Setiawan yang dihubungi dari Samarinda, Kamis malam, mengatakan tabrakan antara ponton pengangkut batu bara dengan perahu ces tersebut berlangsung di Compeyer PT TSA di Kampung Bunyut, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat, pada Kamis siang sekitar pukul 12. 30 Wita.

"Tabrakan antara perahu ces dengan ponton itu berlangsung pada Kamis siang, menyebabkan Kapten ponton yang bernama Martin, meninggal dunia dan ABK ponton bernama Alvian masih dalam pencarian. Dua orang lainnya yakni Saparudin, pemiliki perahu ces dan Marika, istrinya berhasil selamat dalam peristiwa itu," kata Fajar Setiawan.

Hingga Kamis malam kata Fajar Setiwan, tim SAR gabungan dari Polsek dan Koramil Melak, serta masyarakat setempat masih terus melakukan penyisiran untuk mencari ABK hilang saat tabrakan tersebut terjadi.

Peristiwa itu kata Fajar Setiawan bermula, saat Martin memesan rokok ke Saparuddin Kamis pagi sekitar pukul 09. 00 Wita.

Kemudian, sekitar pukul 10. 00 Wita, Saparuddin bersama istrinya pergi membawa rokok ke ponton, pesanan Martin menggunakan perahu.

Namun saat akan kembali, kapten ponton Martin dan Alvian (ABK) ikut naik ke perahu Saparudin, menuju Kampung Muara Jawa untuk membeli sayuran.

Tetapi dalam perjalanan pulang ke ponton, Martin mengambil alih kemudi sebagai motoris perahu, menggantikan Saparuddin.

"Perahu yang dikemudian Martin itu terlalu ke tengah sehingga langsung berbelok dan menabrak lambung bagian kanan ponton tersebut dan empat penumpang berupaya menyelamatkan diri dengan meloncat ke sungai. Saparudin berhasil berenang dan menyelamatkan istrinya, sementara Martin dan Alvian, tenggalam ke bawah ponton," ujarnya.

"Pada Kamis sore sekitar pukul 16. 00 Wita, Kapten Martin ditemukan dalam kondisi kritis dan langsung dievakuasi ke rumah sakit namun nyawanya tidak tertolong. Sementara, ABK ponton yang bernama Alvian, masih dalam pencarian," kata Fajar Setiawan.

Kasus tabrakan perahu ces dengan ponton pengakut batu bara tersebut tambah Fajar Setiawan masih dalam penyelidikan Polsek Melak.    (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016