Bandung (ANTARA Kaltim) - Partisipasi kontingen Kalimantan Timur pada PON XIX 2016 di Jawa Barat mampu mencapai target lima besar dengan raihan medali 25 emas, 41 perak dan 72 perunggu.

Kontingen Kalimantan Timur berada dalam posisi aman menduduki peringkat kelima, di bawah Jawa Tengah yang telah mengoleksi 29 emas, disusul DKI Jakarta di peringkat ketiga, Jawa Timur di peringkat kedua, dan tuan rumah Jawa Barat di urutan pertama, kata Ketua Kontingen Kaltim, Zuhdi Yahya di Bandung, Rabu.

Sementara pertandingan di hari terakhir hanya menyisakan satu cabang olahraga yakni final sepak bola mempertemukan tim tuan rumah Jawa Barat melawan Sulawesi Selatan, dan tidak mempengaruhi peringkat Kaltim di peringkat kelima.

Zuhdi Yahya menyatakan syukur atas sukses prestasi lima besar yang dicapai kontingen Kaltim di ajang PON XIX 2016 di Jawa Barat, dan bisa menjadi kontingen terbaik di luar Pulau Jawa.

"Saya ucapkan terima kasih khususnya kepada para atlet dan pelatih, baik yang bisa memenuhi target medali ataupun tidak, begitu juga semua tim pendukung baik pengurus KONI, pemerintah dan DPRD Kaltim yang selalu memberikan suport mental dan spiritual, hingga tim Kaltim bisa meraih prestasi lima besar," jelasnya.

Ia mengatakan bila dilihat dari prediksi perolehan medali yang awalnya diplot sebanyak 40-50 medali emas untuk mencapai lima besar, memang pencapaian kontingen Kaltim hanya bisa memenuhi setengahnya.

Namun dengan raihan medali emas tetap menempatkan kontingen Kaltim di peringkat kelima, sehingga target lima besar yang diinginkan bisa tercapai.

Zuhdi menilai banyak faktor yang menjadi penyebab penurunan prediksi raihan medali emas bagi tim Kaltim, salah satunya adalah buruknya kinerja wasit dan juri di setiap cabang olaharaga, dan salah satunya adalah cabang olahraga yang menjadi unggulan kontingen Kaltim.

Bukan hanya kita saja yang merasakan, namun hampir semua daerah peserta PON merasakannya, dan dari pengalaman saya terjun langsung menangani PON, saya menilai PON kali inilah yang terberat," jelas Zuhdi.

Dia membeberkan pada hari pertama pertandingan tim Kaltim sempat mengalami krisis medali emas, karena beberapa cabang olahraga yang dipertandingkan memang bukan termasuk cabang yang diandalkan.

Namun menjelang pertengahan pelaksana PON, secara perlahan perolehan medali emas Kaltim mulai bermunculan, sehingga bisa menyodok peringkat hingga menembus lima besar.

Ia mengatakan hasil dari PON tahun ini akan menjadi bahan evaluasi, utamanya sebagai bahan untuk mempersiapkan atlet menghadapi PON 2020 di Papua.

"Sepulang dari sini kami akan melakukan evaluasi menyeluruh, minimal hasil evaluasi bisa dijadikan referensi untuk persiapan PON berikutnya," ujarnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016