Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kegiatan Rembuk Kontak Tani dan Nelayan Andalan Nasional di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 23-26 September 2016 membahas enam isu penting demi terwujudnya program swasembada dan ketahanan pangan.

"Hal pertama yang dibahas adalah peran Penyuluh Swadaya dalam pembangunan pedesaan. Peran penyuluh sangat penting dalam peningkatan produksi pangan karena mereka sebagai ujung tombak," ujar Ketua Panitia Rembuk KTNA Nasional Henny Mapatangka, ditemui setelah acara pembukaan di Convention Hall, Samarinda, Jumat.

Masalah kedua yang menjadi pembahasan adalah rencana pembentukan Asosiasi Penyuluh Pertanian, karena penyuluh memiliki peran strategis dalam upaya memajukan pertanian dalam arti luas.

"Melalui asosiasi itu, semua penyuluh di Indonesia akan memiliki persepsi yang sama dalam pengembangan pertanian dan tetap menonjolkan pada sentra pertanian di masing-masing daerah," jelasnya.

Isu ketiga yang dibahas dalam rembuk adalah memantapkan program padi, jagung, dan kedelai (pajale), untuk meningkatkan produksi ketiga komoditas itu bisa terealisasi pada 2017 sesuai dengan yang direncanakan.

Untuk meningkatkan produksi ketiga komoditas itu, lanjut Henny, pemerintah sudah melakukan kerja sama dengan TNI AD melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang tersebar di semua kabupaten, termasuk di Provinsi Kaltim.

Sedangkan fokus pembahasan dalam program pajele, antara lain upaya mengatasi kendala di lapangan, seperti jika hujan terus menerus terjadi dan bisa menyebabkan banjir, atau jika memasuki musim kemarau tanaman kekurangan air, termasuk juga masalah benih dan pupuknya.

Masalah keempat yang menjadi pembahasan adalah terkait evaluasi pasar bebas khususnya untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Bahasan kelima tentang persiapan penyelenggaraan Pekan Nasional Petani dan Nelayan 2017 yang akan digelar di Aceh.

"Sedangkan hal keenam yang dibahas adalah merumuskan program kerja KTNA 2016-2017, sehingga dalam satu tahun ke depan lembaga berbasis pertanian ini memiliki acuan jelas dalam mengembangkan pertanian," kata Henny. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016