Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur meminta warga di daerah itu agar melaporkan ke pemerintah setempat melalui Ketua Rukun Tetangga (RT), jika mengetahui ada anak putus sekolah.

"Dalam mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah, diperlukan adanya dukungan semua pihak, tidak terkecuali seluruh warga di Kaltim. Jadi kami harapkan partisipasi masyarakat agar melaporkan kepada pemerintah setempat maupun melalui ketua RT, jika mengetahui ada anak yang tidak bersekolah," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Pendidikan Kaltim Basmen Nainggolan, di Samarinda, Kamis.

Informasi warga tersebut lanjut ia, kemudian dilaporkan ke pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan kabupaten/kota maupun provinsi, agar ditindaklanjuti sehingga anak tersebut dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih baik.

"Jadi, kerja sama antara masyarakat dengan pemerintah untuk membangun peningkatan kualitas SDM di daerah ini wajib dilakukan, sehingga pendidikan anak di daerah ini semakin baik," ujar Basmen Nainggolan.

Menurut Basmen Nainggolan yang juga menjabat Kepala Bidang Pembinaan SMK dan Perguruan Tinggi Dinas Pendidikan Kaltim, dengan laporan tersebut, masyarakat membantu pemerintah mengatasi permasalahan anak putus sekolah.

"Anak putus sekolah bisa saja akibat dari keterbatasan ekonomi maupun karena anak tersebut malas bersekolah. Inilah yang harus menjadi perhatian semua pihak," katanya.

Selanjutnya lanjut Basmen Nainggolan, jika anak putus sekolah tersebut dapat didata, akan ditindaklanjuti dengan melakukan verifikasi dan menyeleksi kebenaran laporan itu yang selanjutnya memberikan bantuan biaya pendidikan.

"Ini yang diinginkan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sejak 2014, agar siapa saja warga Kaltim yang mengetahui anak putus sekolah di daerah ini diharapkan dapat dilaporkan, karena kami tidak membiarkan anak di daerah ini putus sekolah," tuturnya.

"Apalagi hanya karena biaya, tentu ini menjadi perhatian pemerintah. Bahkan program bantuan untuk anak putus sekolah itu telah masuk dalam program Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) sejak dua tahun lalu," jelas Basmen Nainggolan.

Kurun waktu dua tahun terakhir tambah ia, Pemprov Kaltim telah memprogramkan BKC untuk masyarakat tidak mampu, khususnya untuk beasiswa pendidikan dasar hingga menengah atas atau SD hingga SMA sederajat dan beasiswa tidak mampu untuk perguruan tinggi.

"Program beasiswa tidak mampu mulai dari SD-SMA sederajat kuotanya sebanyak 1.602 orang dan dari perguruan tinggi kuotanya sebanyak 498 orang. Jadi, mereka yang terdata memang miskin atau tidak mampu, maka wajar mendapatkan bantuan tersebut dan ini diseleksi oleh pemerintah kabupaten/kota se-Kaltim," ujar Basmen Nainggolan. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016