Penajam (ANTARA Kaltim) - DPRD Kabupaten Kediri, Jawa Timur, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, untuk mempelajari strategi pembiayaan pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah setempat saat kondisi keuangan sedang menurun saat ini.

"Kami ingin meminta penjelasan terkait strategi pembiayaan pembangunan di Kabupaten Penajam Paser utara dengan kondisi keuangan yang mengalami penurunan," kata Wakil Ketua DPRD Kediri sekaligus pimpinan rombongan, Iskak, di Penajam, Kamis.

Kedatangan rombongan DPRD Kabupaten Kediri diterima Wakil Bupati Penajam Paser Utara Mustaqim MZ yang didampingi sejumlah pimpinan SKPD.

Menurut Iskak, lembaganya memilih Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai tujuan kunjungan kerja, karena daerah ini memiliki berbagai kemajuan, gagasan dan potensi daerah yang menarik.

"Informasi mengenai Kabupaten Penajam Paser Utara kami peroleh melalui berbagai media massa. Bahkan, kabupaten muda ini banyak mendapat penghargaan hingga tingkat nasional," jelasnya.

Iskak menyampaikan kekagumannya kepada Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara yang mengambil langkah tepat dalam kondisi keuangan daerah yang sedang mengalami penurunan saat ini.

"Langkah yang diterapkan Pemkab Penajam Paser Utara patut dicontoh daerah lain di Indonesia, termasuk Kabupaten Kediri," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Wabup Penajam Paser Utara Mustaqim MZ menjelaskan berbagai potensi pendapatan daerah dan gagasan pemkab dalam menyikapi merosotnya keuangan daerah.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara telah menyiasati dengan berbagai program yang minim menggunakan anggaran, salah satunya optimalisasi Unit Pelaksana Teknis Pekerjaan Umum (UPT-PU) Kecamatan.

"Melalui UPT-PU di setiap Kecamatan itu, pemerintah daerah mampu melakukan efisiensi anggaran hingga ratusan miliar per tahun. Jadi, pembangunan di lingkungan masyarakat tetap berjalan kendati keuangan menurun," ucap Mustaqim.

Pada 2016, defisit anggaran Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai sekitar Rp300 miliar, sebagai dampak menurunnya pendapatan dari dana transfer dan bagi hasil migas dari pemerintah pusat. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016