Penajam (ANTARA Kaltim) - Pejabat pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meminta kelompok tani penerima bantuan ternak sapi jenis "Brahman Cross" dari pemerintah pusat untuk sabar dalam melakukan perawatan terhadap sapi tersebut.
"Perawatan sapi dari Australia itu sedikit susah dibanding perawatan sapi Bali atau sapi lainnya," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
"Kami minta kelompok tani penerima bantuan sapi `Brahman Cross` tidak putus asa atau menyerah melakukan perawatan sapi itu," katanya.
Perawatan sapi jenis "Brahman Cross" tersebut lebih susah dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Dalam melakukan perawatan sapi bantuan dari pemerintah pusat itu memerlukan perhatian yang lebih dibanding jenis sapi lainnya," ujarnya.
Sapi jenis "Brahman Cross" tersebut membutuhkan jumlah pakan dan nutrisi sangat banyak untuk pokok hidup dan pengembangbiakannya.
"Ukuran sapi Australia itu lebih besar dari sapi lainnya sehingga membutuhkan jumlah pakan yang cukup banyak," katanya.
Permasalahan pakan ternak sapi tersebut menjadi kendala di Kabupaten Penajam Paser utara, terutama pada musim kering atau kemarau.
Selain itu, perawatan ternak sapi jenis "Brahman Cross" juga lebih susah, kendati iklim di Australia dan di Indonesia memiliki persamaan.
Arief Murdiyatno berharap kelompok tani penerima bantuan ternak aspi "Brahman Cross" dapat terus menjaga dan meningkatkan populasi sapi bantuan pemerintah pusat tersebut.
Ketua kelompok tani juga diimbau untuk terus memberikan pembinaan kepada anggotanya, karena angka kematian sapi "Brahman Cross" cukup tinggi, yakni 106 ekor hingga awal Agustus 2016.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Perawatan sapi dari Australia itu sedikit susah dibanding perawatan sapi Bali atau sapi lainnya," kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara, Arief Murdiyatno ketika dihubungi di Penajam, Sabtu.
"Kami minta kelompok tani penerima bantuan sapi `Brahman Cross` tidak putus asa atau menyerah melakukan perawatan sapi itu," katanya.
Perawatan sapi jenis "Brahman Cross" tersebut lebih susah dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Dalam melakukan perawatan sapi bantuan dari pemerintah pusat itu memerlukan perhatian yang lebih dibanding jenis sapi lainnya," ujarnya.
Sapi jenis "Brahman Cross" tersebut membutuhkan jumlah pakan dan nutrisi sangat banyak untuk pokok hidup dan pengembangbiakannya.
"Ukuran sapi Australia itu lebih besar dari sapi lainnya sehingga membutuhkan jumlah pakan yang cukup banyak," katanya.
Permasalahan pakan ternak sapi tersebut menjadi kendala di Kabupaten Penajam Paser utara, terutama pada musim kering atau kemarau.
Selain itu, perawatan ternak sapi jenis "Brahman Cross" juga lebih susah, kendati iklim di Australia dan di Indonesia memiliki persamaan.
Arief Murdiyatno berharap kelompok tani penerima bantuan ternak aspi "Brahman Cross" dapat terus menjaga dan meningkatkan populasi sapi bantuan pemerintah pusat tersebut.
Ketua kelompok tani juga diimbau untuk terus memberikan pembinaan kepada anggotanya, karena angka kematian sapi "Brahman Cross" cukup tinggi, yakni 106 ekor hingga awal Agustus 2016.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016