Samarinda (ANTARA Kaltim)  - Pemprov Kaltim terus berupaya mengatasi persoalan pengangguran yang semakin meningkat dengan sejumlah program yang diharapkan menjadi lapangan kerja baru bagi tenaga kerja eks-tambang batubara.

"Pemerintah terus mengupayakan program-program yang mendorong masuknya investasi yang bersifat padat karya dan juga memberdayakan sektor UMKM yang banyak diharapkan menjadi lapangan kerja baru bagi tenaga kerja eks-tambang batubara," kata Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak di Convention Hall Samarinda.

Awang menyebutkan bahwa tingkat pengangguran di Kaltim sempat mengalami penurunan pada 2015 sebesar 7,50 persen dari tingkat penggangguran pada 2014 sebesar 7,54 persen. Namun, pada Februari 2016 kembali meningkat hingga mencapai 8,86 persen.

"Persentase tersebut termasuk adanya PHK-PHK yang dilakukan oleh perusahaan batubara. Selain itu, dampak peningkatan pengangguran terjadi karena banyak perusahaan pertambangan dan perkebunan yang merumahkan pegawainya akibat menurunnya harga komoditas batubara dan Crude Palm Oil (CPO)," katanya.

Pemprov Kaltim, kata Awang, telah menargetkan angka pengangguran di Kaltim sebesar 7 persen. untuk mencapai angka tersebut Pemprov Kaltim telah melakukan sejumlah upaya dengan peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja dan pencari kerja melalui pengembangan Balai Latihan Kerja. Selain itu, juga dilakukan penyebarluasan informasi bursa tenaga kerja melalui bursa kerja on line dan memfasilitasi penerimaan tenaga kerja melalui Job Market Fair (JMF).

"Sejumlah program terus kita galakkan untuk mengatasi tingkat pengangguran. Semoga target tingkat angka pengangguran di Kaltim yang mencapai 7 persen dapat terwujud," katanya.(Humas Prov kaltim/rus)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016