Samarinda (ANTARA Kaltim) - Para pegulat Kalimantan Timur makin optimistis menatap pertandingan Pekan Olahraga Nasional XIX tahun 2016 di Jawa Barat, setelah selama sepekan menjalani program latihan dan uji tanding di Bulgaria.

Pegulat Kaltim M Aliansyah dihubungi dari Samarinda, Kamis, mengatakan latihan uji tanding melawan pegulat Bulgaria layaknya mengikuti pertandingan Asian Games, karena lawan memiliki postur tinggi besar dan punya kemampuan teknik serta fisik yang cukup komplit.

"Saya akui selama latihan di Bulgaria sangat berat, apalagi saat uji tanding. Namun, dengan seringnya melawan pegulat yang punya kemampuan di atas kami, mental tanding kami semakin berlipat, apalagi menghadapi PON," jelasnya.

Aliansyah sudah dua kali menyumbang medali emas PON untuk tim Kaltim dan berharap pada keikutsertaannya di PON 2016 atau ketiga kalinya ini bisa kembali meraih medali emas.

"Saat pra-PON saya memang bisa menjadi juara, tapi saya tahu rival saya dari provinsi lain tentu juga melakukan persiapan yang optimal. Makanya saya tidak boleh lengah dan terus mengasah kemampuan," ujar pegulat nasional itu.

Sementara itu, Rustang, pegulat Kaltim yang juga sudah dua kali meraih emas PON juga memiliki motivasi tinggi untuk bisa meraih medali emas, sekaligus ingin kembali masuk Pelatnas SEA Games 2017.

"Saya pernah meraih emas SEA Games 2011 saat Indonesia menjadi tuan rumah, saya berharap bisa meraih emas lagi ketika SEA Games tahun depan," katanya.

Riandi Febrico, pegulat gaya grego, mengaku juga memiliki motivasi berlipat untuk meraih juara di pesta olahraga empat tahunan di Jabar nanti.

"Saat PON 2012 di Riau saya bisa dapat emas dan berharap di Bandung bisa mempertahankan prestasi itu. Mudah-mudahan bisa terealisasi meskipun lawan-lawan cukup berat," katanya.

Gulat menjadi cabang olahraga yang paling diandalkan KONI Kaltim untuk mendulang medali emas pada PON 2016, setelah pada PON 2012 sukses menyabet total 14 keping emas. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016