Penajam (ANTARA Kaltim) - Persatuan Tinju Amatir Indonesia atau Pertina Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menyatakan kecewa karena kurang diperhatikan dan pemerintah setempat.

Sekretaris Umum Pertina Kabupaten Penajam Paser Utara, Wasis Aribowo di Penajam, Sabtu mengatakan, tinju merupakan cabang olahraga andalan Penajam Paser Utara pada kejuaraan lokal dan nasional, namun belum memiliki sasana, bahkan peralatan latihan pun sudah tidak layak pakai.

"Jangankan sasana latihan, para petinju pun menggunakan peralatan yang sudah tidak layak pakai," ungkap Wasis Aribowo.

Setiap hari para petinju Penajam Paser Utara, terpaksa latihan di Stadion Penajam secara terbuka dengan menggunakan peralatan yang mulai rusak.

Menurut dia, sangat ironis tinju yang menjadi cabang olahraga andalan daerah, tidak diperhatikan pemerintah setempat dan lembaga keolahragahragaan.

Wasis Aribowo menyatakan, Pertina Kabupaten Penajam Paser Utara, mendapatkan bantuan peralatan hanya pada 2014 dan sampai sekarang belum pernah lagi mendapatkan bantuan peralatan untuk melakukan pembinaan terhadap para petinju.

"Kami terpaksa melakukan pembinaan petinju untuk mempersiapkan menghadapi kejuaraan dengan menggunakan peralatan seadanya. Ketika menjelang kejuaraan melakukan TC menumpang di rumah salah satu pengurus Pertina," jelasnya.

Atlet-atlet tinju muda Kabupaten Penajam Paser Utara lanjut Wasis Aribowo, pada Pekan Olahraga Nasional, selalu menyumbangkan medali untuk Provinsi Kalimantan Timur.

Prestasi atlet tinju Kabupaten Penajam Paser Utara lainnya, yakni pada Porprov 2014 menyumbangkan tiga medali emas, tiga perak dan tiga perunggu, pada Piala Presiden di Jambi 2015 mampu meraih satu perak dan satu perunggu.

"Pada laga prakualifikasi PON yang digelar baru-baru ini, petinju putri Kabupaten Penajam Paser Utara Odorkasih Pasaribu mampu meraih medali emas," ujar Wasis Aribowo. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016