Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemerintan Provinsi Kalimantan Timur hingga kini terus mengawal program Gertak Birahi dan Inseminasi Buatan (GBIB) terhadap ribuan sapi yang dilakukan pada 2015, agar perkembangan kebuntingan sapi terus terpantau hingga melahirkan.

"Hasil dari program GBIB dan penanganan gangguan reproduksi tahun 2015 harus terus dikawal, kegiatan optimalisasi reproduksi tahun 2016 merupakan bentuk pengawalan guna mendapatkan hasil dari program GBIB tahun lalu," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Rabu.

Di Provinsi Kaltim, lanjutnya, dari target akseptor sebanyak 15.000 ekor sapi pada 2015, telah terseleksi sapi sebanyak 3.640 ekor. Dari jumlah itu, terdapat 1.095 ekor sapi yang telah bunting.

Di sisi lain, Pemprov Kaltim dibantu pendanaan dari pemerintah pusat juga melakukan sinkronisasi sebanyak 2.470 ekor dan sebanyak 948 ekor sapi telah dilakukan Inseminasi Buatan (IB) atau melalui kawin suntik.

Ia mengakui target yang diberikan pusat untuk Kaltim yang pemeliharaan berbasis semi intensif dan ekstensif memang sangat tinggi, total betina produkif di Kaltim saat ini sebanyak 45.000 ekor.

Dari jumlah itu, sebanyak 70 persen atau terdapat 31.500 ekor sapi dipelihara secara ekstensif sehingga masih ada 13.500 ekor yang dipelihara secara intensif dan semi intensif.

"Jumlah ini belum dikurangi dengan sapi yang sudah bunting, sehingga secara realitas target 15.000 ekor sulit tercapai. Hal lainnya adalah karena adanya beberapa titik kritis reproduksi," katanya.

Beberapa titik kritis teknis pelaksanaan optimalisasi reproduksi adalah terkait pendataan calon akseptor, pelaksanaan sinkronisasi, pelaksanaan pengamatan birahi, pelaksanaan inseminasi, dan evaluasi dalam pemeriksaan kebuntingan.

"Selain titik kritis teknis tersebut, hal yang juga perlu diperhatikan adalah mengenai pertanggungjawaban kegiatan, diantaranya adalah tentang pengisian form laporan, penyampaian laporan, dan kelengkapan laporan oleh petugas karena sistem pelaporan ini sangat penting demi akurasi data," kata Dadang lagi.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016