Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sebanyak 50 orang calon mahasiswa baru jurusan perkeretaapian asal Kalimantan Timur yang akan melanjutkan pendidikan di Rusia menjalani pembekalan yang diberikan Dinas Pendidikan setempat sejak 14 Juli hingga 31 Agustus 2016.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim Dayang Budiati dalam penjelasannya di Samarinda, Minggu, mengatakan pembekalan bertujuan memberikan pemahaman mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan Rusia, seperti adat istiadat dan iklim, sehingga nantinya mereka lebih siap ketika menjalani perkuliahan.

"Mereka harus dibekali dulu dengan pengetahuan tentang kondisi di Rusia. Selain berbeda budaya, juga berbeda bahasa, sehingga pengetahuan bahasa juga sangat diperlukan dalam perkuliahan nanti," katanya didampingi Ketua tim Beasiswa Kaltim Cemerlang (BKC) Basmen Nainggolan.

Sama seperti mahasiswa dari dua angkatan sebelumnya, mereka bisa melanjutkan pendidikan di Rusia melalui program BKC dari Pemerintah Provinsi Kaltim.

Calon mahasiswa itu berasal dari berbagai daerah di Kaltim yang sebelumnya telah lolos seleksi.

Dayang menambahkan calon mahasiswa itu nantinya juga wajib mengikuti pembekalan selama setahun di Rusia, khususnya tentang bahasa, mengingat pengantar perkuliahan lebih banyak menggunakan bahasa negara tersebut.

Setelah itu, mereka baru melanjutkan pendidikan selama lima tahun di sejumlah perguruan tinggi di Rusia yang memiliki jurusan perkeretaapian, St Peterburg Railroad University, Moscow State Transport of Railway Engineering, Rostov State Transport University, dan Samara State Transport University.

"Mereka yang lulus nanti setara dengan lulusan sarjana strata dua atau S2. Mahasiswa yang lulus diharapkan dapat bekerja di perusahaan PT Kereta Api Borneo yang merupakan anak perusahaan Russian Railways," tambah Dayang.

Pengiriman ratusan mahasiswa ke Rusia ini merupakan program Pemprov Kaltim untuk menyiapkan sumber daya manusia di bidang perkeretaapian, seiring adanya rencana perusahaan asal Rusia (Russian Railways) untuk membangun sektor perkeretaapian di Kaltim.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan PT Kereta Api Borneo (KAB) M Yadi Sabian Noor mengemukakan pembangunan rel kereta api untuk dua jalur yakni selatan dan utara sudah siap dilakukan, berupa kereta api angkutan batu bara dan sumber daya alam dari Kaltim sekaligus untuk mempercepat akses angkutan komoditas lain.

"Dua jalur ini pembangunannya dilakukan secara bertahap. Untuk jalur selatan adalah dari Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 203 kilometer sampai ke Kabupaten Kutai Barat," ujarnya.

Sedangkan jalur utara akan dimulai dari Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara, menuju Lubug Tutung di Kabupaten Kutai Timur sepanjang 217 km.

Kedua jalur tersebut nantinya akan terkoneksi di perbatasan Kutai Barat dan Kutai Kartenegara. Jalur tersebut juga akan terhubung dengan kawasan ekonomi di Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kutai Timur, yang di dalamnya terdapat Pelabuhan Internasional Maloy (bagian dari Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy).

Menurut ia, jalur utara rencananya mulai dikerjakan pada Desember 2016, sementara jalur selatan pada 2017.

Saat ini, Rusian Railways sebagai induk perusahaan PT KAB sudah membebaskan lahan sekitar 140 hektare di Kabupaten Penajam Paser Utara untuk pembangunan kawasan technopark, pelabuhan, dan jalan lingkar kereta api. (*)

Pewarta: Didik Kusbiantoro

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016