Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Timur menargetkan produksi padi 420 ribu ton gabah kering giling (GKG) sepanjang tahun 2016.

"Apabila target produksi GKG 420 ribu ton tercapai, maka Kaltim bisa swasembada beras dan tidak perlu lagi mendatangkan beras dari daerah lain," ucap Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Kaltim, Ibrahim di Samarinda, Rabu.

Target produksi GKG 420 ribu itu terjadi peningkatan dibanding realisasi produksi tahun 2015 sebesar 408.782 ton GKG.

Ibrahim optimis produksi padi oleh petani lokal itu dapat terealisasi, bahkan ada kemungkinan melampaui target karena produksi padi Kaltim tidak hanya disumbang dari hasil padi sawah, tapi juga dari padi gunung.

Kondisi ini, katanya, berbeda dengan produksi tahun 2015 yang belum didukung dari hasil padi gunung. Walaupun pada 2015 belum didukung dengan padi gunung, namun sudah berhasil melampaui target produksi yang ditetapkan.

Pada 2016, produksinya padi tersebut ditargetkan dari masing-masing musim tanam, seperti pada periode April - September yang ditanam di lahan sekitar 50 ribu hektare (ha), kemudian periode Oktober - Maret ditarget luas panen 75 ribu hektare dengan capaiannya sekitar 89 persen meskipun menghadapi musim panas.

Capaian padi sebanyak itu terutama dari kawasan yang menjadi sentra produksi, seperti Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser yang ditetapkan sebagai daerah industri pertanian.

Kemudian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Kabupaten Berau yang ditetapkan sebagai daerah pengembangan pangan lebih luas. Di kawasan itu ada sejumlah titik yang menjadi sentra padi.

Sementara berdasarkan data dari BPS Kaltim, produksi padi Kaltim dalam tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan, yakni dari 439.439 ton GKG pada 2013, turun menjadi 426.567 ton GKG pada 2014, dan turun lagi menjadi 408.782 GKG ton pada 2015 (angka sementara 2015).

"Produksi padi di Kaltim pada 2015 mengalami penurunan sebanyak 18.000 ton GKG jika dibandingkan dengan produksi padi sepanjang tahun 2014," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah.

Penurunan terjadi disebabkan oleh menurunnya luas panen dan menurunnya produktivitas tiap hektarnya. Selain mengecilnya luas panen, penurunan produksi padi juga disebabkan musim kemarau yang berkepanjangan.

Menurutnya, penurunan produksi padi terbesar terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Berau. Sebaliknya, peningkatan produksi padi cukup besar terjadi di Kabupaten Mahakam Ulu.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016