Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Sebanyak 134 guru dan pengawas sekolah, ditambah sejumlah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UTPD) Pendidikan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, membersihkan Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda sebagai praktik pendidikan karakter.

"Sebanyak 134 orang yang membersihkan SKM ini terdiri guru, pengawas, dan pegawai UPT Dinas Pendidikan Samarinda di tiga kecamatan," ujar Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Sungai Kunjang Erminawati di Samarinda, Jumat.

Erminawati yang juga koordinator memungut sampah di SKM untuk semua UPTD Pendidikan Kecamatan di Samarinda ini melanjutkan, tiap sekolah saat ini selain tetap mengedepankan pendidikan akademik juga menggalakkan pendidikan 18 karakter yang sudah ditetapkan Pemkot Samarinda.

Dari 18 pendidikan karakter sekolah tersebut, salah satunya adalah mengenai karakter cinta lingkungan, sehingga pihaknya mengarahkan praktik membersihkan lingkungan di SKM karena di sungai itu sudah ada LSM yang konsentrasi memelihara sungai untuk diwariskan kepada generasi penerus.

SKM, lanjutnya, memiliki panjang mencapai 34,7 km, sehingga tidak mungkin LSM yang konsentrasi terhadap kebersihan sungai mampu membersihkan semua daerah alirannya, walaupun pihaknya dan beberapa warga turut membantunya.

Namun demikian, apa yang dilakukan terhadap sungai dengan cara memungut sampah walaupun hanya sehelai, hal ini diharapkan dapat mendidik masyarakat dan sebagai bahan mengajar untuk siswa.

"Jumat lalu yang kami ajak memungut sampah di SKM adalah guru olah raga, sedangkan Jumat ini adalah para guru agama di tiga kecamatan, yakni Sungai Kunjang, Samarinda Ulu, dan Kecamatan Sambutan," katanya.

Setelah para guru dan pengawas terjun langsung membersihkan sungai, lanjutnya, kemudian mereka akan melakukan pendidikan kepada para siswanya agar tidak membuang sampah ke parit atau ke sungai karena hal itu akan mengotori lingkungan.

Menurut dia, praktik dan melihat langsung terhadap kondisi sungai, merupakan hal yang sangat penting karena para guru bisa menyaksikan sendiri bagaimana warga melempar sampah ke sungai, sehingga perbuatan buruk tersebut jangan sampai diikuti oleh para generasi bangsa.

"Saya salut dengan Pak Misman, Ketua LSM Gerakan Memungut Sehelai Sampah di SKM dan anggotanya yang terus memungut sampah di sungai, meskipun mereka sadar tidak akan mampu membersihkan, tapi dari gerakan ini saya harap bisa menggugah kesadaran warga untuk tidak membuang sampah ke sungai," katanya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016