Samarinda (ANTARA Kaltim) - Program pemusatan latihan daerah yang digelar KONI Provinsi Kalimantan Timur menghadapi Pekan Olahraga Nasional XIX tahun 2016 terancam bubar, akibat adanya defisit anggaran untuk membiayai program tersebut.

Ketua IV Bidang Umum, Media Humas dan Kesejahteraan Atlet KONI Kaltim, Rudiansyah Aras di Samarinda, Rabu, menjelaskan KONI hanya mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp97,5 miliar dari usulan yang disetujui Pemprov Kaltim sebesar Rp150 miliar, sementara program puslatda telah berlangsung sejak awal April yang dipusatkan di Hotel Mesra Samarinda.

"Untuk kegiatan puslatda kita mengajukan anggaran ke pemerintah daerah melalui APBD 2016 sebesar Rp300 miliar, kemudian dari usulan tersebut minta dirasionalisasi dan akhirnya ketemu anggaran Rp150 miliar. Saat itu, pemprov menjanjikan jumlah sebesar itu, namun kenyataannya KONI cuma mendapatkan kucuran Rp97,5 miliar, artinya terpangkas Rp52,5 miliar," jelasnya.

Menurut Rusdi, anggaran sebesar itu tidak cukup untuk menggelar puslatda yang dijadwalkan berlangsung selama enam bulan hingga menjelang pelaksanaan PON pada September 2016.

Ia mengungkapkan pembiayaan terbesar puslatda untuk konsumsi atlet, pelatih serta ofisial yang mencapai Rp32 miliar, kemudian uji coba cabang olahraga Rp11,5 miliar, kostum atlet Rp8 miliar, dan kontrak pelatih asing Rp3,8 miliar.

Pengeluaran itu belum termasuk dana penunjang untuk atlet dan pelatih dengan nilai atlet zona medali Rp4 juta, atlet rekan uji tanding Rp2 juta, pelatih dan manajer Rp5 juta, dan ofisial teknik Rp3 juta.

Menurut Rusdi, dana penunjang puslatda diberikan setiap bulannya kepada 675 orang atlet, pelatih dan ofisial selama pelaksanaan puslatda.

"Itu belum termasuk biaya sewa hotel yang selama ini sudah kita efisiensikan dengan tetap berpedoman pada indeks KONI sebesar Rp150.00 perorang. Jadi, meskipun puslatda menggunakan fasilitas hotel berbintang, namun tetap disesuaikan anggaran yang tersedia dengan menempatkan tiga sampai empat orang di setiap kamarnya," jelasnya.

Ia menambahkan upaya menekan pembiayaan puslatda telah dimulai dengan memindahkan sejumlah perangkat kepanitiaan dari Hotel Mesra Samarinda ke kantor KONI Kaltim.

"Jadi, ada sebagian ruangan sekretariat puslatda yang sewa dan ada yang gratis. Untuk yang sewa sementara kita stop dulu dan perangkatnya pindah kerja di kantor KONI," papar Rusdi.

KONI Kaltim akan melaporkan pemangkasan anggaran puslatda tersebut kepada Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak untuk mencari jalan keluarnya.

"Bila tidak ada jalan keluar, ya terpaksa puslatda ini harus kita hentikan atau dibubarkan, dan untuk selanjutnya kita tidak akan mengirimkan kontingen pada PON 2016 di Jawa Barat," tegasnya.

Puslatda merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan KONI Kaltim dalam menyiapkan atlet untuk memenuhi target di ajang pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut.

Pada PON XVII tahun 2008, Kaltim selaku tuan rumah mengalokasikan anggaran Rp182 miliar, masing-masing sejumlah Rp155 miliar dari APBD murni dan Rp27 miliar di APBD perubahan. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016