Penajam - Rencana pembangunan jembatan tol Penajam-Balikpapan memasuki tahap penentuan "trase" atau sumbu jalan untuk ruas jembatan penghubung tersebut, kata Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mustaqim MZ.

"PT Waskita Karya bersama pemerintah provinsi, Balikpapan dan Penajam Paser Utara, sudah melakukan rapat koordinasi pembahasan penentuan sumbu jalan untuk ruas jembatab penghubung Penajam-Balikpapan, Rabu (6/5) di Balikpapan," kata Mustaqim di Penajam, Jumat.

Selain Direktur Utama PT Waskita Karya, Herwidiakto dan Mustaqim, rapat koordinasi tersebut juga dihadiri perwakilan pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kota Balikpapan dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.

Ketua DPRD Penajam Paser Utara Nanang Ali beserta Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Andi Arif Agung juga turut hadir pada rapat koordinasi pembahasan penentuan "trase" atau sumbu jalan untuk ruas jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan.

Menurut Mustaqim, rencana pembangunan jembatan penghubung Penajam-Balikpapan sepanjang 6,4 kilometer tersebut, pada sisi Balikpapan, titik akhir tepat berhadapan dengan kantor KPU tembus ke jalan Jenderal Soedirman

Namun, karena kondisi kemacetan di Kota Balikpapan yang cukup tinggi dan sempitnya lahan, sehingga masih perlu beberapa pengkajian, kendala lainnya pembebasan lahan milik PT Pertamina dan adanya pelabuhan milik Angkatan Laut di wilayah itu.

"Dari sisi Penajam Paser Utara, sudah tidak ada persoalan, mudah-mudahan prosesnya cepat selesai dan tidak menemui permasalahan di lapangan," jelas Mustaqim.

Pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan tersebut, lanjut dia, bukan ambisi Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, karena keberadaan jembatan penghubung itu merupakan fasilitas bagi masyarakat Kalimantan.

"Bukan masyarakat Penajam Paser Utara saja yang menggunakan jembatan itu nantinya. Tetapi masyarakat Kalimantan, termasuk masyarakat Balikpapan akan menggunakan jembatan penghubung itu," ujar Mustaqim. 

Pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan tersebut, juga sejakan dengan gagasan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yakni, membangun Indonesia dari pinggiran, diman pemerintah daerah harus berinovasi untuk membangun daerah.

"Sebagai pemegang wewenang di daerah, seharusnya tidak mempersulit segela proses pembangunan. Sangat disayangkan daerah tidak mampu membengun fasilitas untuk kesejahteraan masyarakat," ucap Mustaqim.

Selain itu, rencana pembangunan jembatan tol penghubung Penajam-Balikpapan tersebut menurutnya, juga mendapat dukungan penuh dari Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016