Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak tetap menargetkan jumlah penerima program Beasiswa Kaltim Cemerlang sebanyak 250.000 orang, meskipun kondisi perekonomian daerah sedang melemah yang berdampak pada terjadinya defisit anggaran.

"Pelemahan ekonomi nasional yang berimbas pada perekonomian daerah tidak berpengaruh terhadap target penerima BKC (Beasiswa Kaltim Cemerlang) yang sebanyak 250.000 orang, karena program ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2014-2018," kata Awang Faroek di Samarinda, Senin.

Pernyataan itu diungkapkan Gubernur setelah menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di halaman Kantor Gubernur Kaltim, yang dihadiri ratusan pelajar, mahasiswa, guru, dan sejumlah tokoh pendidikan.

Ia meyakini target penerima beasiswa yang mencapai 250.000 orang tersebut dapat tercapai hingga 2018, di tengah lesunya ekonomi daerah yang berimbas pada penurunan APBD.

"Tetap, target harus tetap dipertahankan meskipun APBD kita turun, karena target ini sudah ditetapkan dalam RPJMD, sehingga sampai dengan tahun 2018 mendatang akan terdapat 250.000 penerima dengan rata-rata 50.000 penerima pertahun. Jadi yang dikurangi adalah jenisnya, bukan jumlah penerimanya," katanya.

Misalnya, lanjut dia, jika sebelumnya untuk program beasiswa luar negeri terdapat 10 penerima, maka akan dikurangi menjadi 5 penerima, sehingga sisahnya akan dialihkan untuk beasiswa dalam negeri agar target kuota 250.000 penerima tetap tercapai, karena besaran nilai beasiswa untuk mahasiswa dalam negeri tidak sebesar untuk beasiswa di luar negeri.

Gubernur juga meminta kepada tim penyalur BKC terus melakukan pengelolaan secara terbuka dan objektif, termasuk dalam penyalurannya juga harus dilakukan secara transparan.

Dalam penyaluran BKC juga perlu ditunjang penyusunan laporan realisasinya agar memudahkan pengawasan oleh masyarakat.

"Kalau penerimaan calon penerima dan penyalurannya dilakukan secara terbuka, saya yakin tidak akan ada masalah. Begitu pula dengan nilai total beasiswa, saya yakin akan lancar jika tim penganggaran secara konsisten menetapkan 20 persen dari APBD untuk anggaran pendidikan," katanya.

Wang Faroek yakin target 250.000 penerima tersebut bisa tercapai, karena masih ada potensi perbaikan dari anggaran tambahan pada 2016, 2017, dan 2018. Bahkan dari APBD murni untuk 2017 dan 2018.

Selain itu, katanya, rasionalisasi anggaran sebesar 35 persen terhadap anggaran di setiap SKPD hanya bersifat sementara seiring keuangan yang mengalami penurunan secara nasional, namun secara nasional kini mulai ada perbaikan sehingga perekonomian daerah juga akan ikut membaik. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016