Samarinda, 29/4 (Antara) - Sebanyak 100 guru, kepala sekolah, dan pengawas di Samarinda, Kalimantan Timur, menggelar aksi "Jumat Bersih" di Sungai Karang Mumus (SKM) sebagai bentuk penyadaran kepada warga agar tidak membuang sampah ke sungai itu.

 

 "Selain 100 guru dan kepala sekolah, Jumat Bersih di SKM kali ini juga dibantu sejumlah siswa dan Camat Kecamatan Sungai Kunjang bersama sejumlah stafnya," ujar Erminawati, koordinator aksi sekaligus Kepala UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Sungai Kunjang di Samarinda, Jumat.

 

 Ia mengaku tidak mungkin bisa membersihkan SKM dari sampah dalam waktu dekat meskipun setiap hari banyak warga yang memungut, karena warga yang tinggal di bantaran SKM masih banyak yang  membuang limbah maupun sampah ke sungai.

 

 Namun pihaknya tetap memprogramkan Jumat Bersih ke SKM dengan tujuan mengajak dan mendidik warga agar tidak membuang sampah ke sungai, sehingga beberapa puluh tahun ke depan sungai itu bisa bersih. Syukur jika tidak sampai 10 tahun sudah bersih jika kesadaran warga meningkat.

 

 "PDAM masih memanfaatkan SKM sebagai sumber air baku untuk melayani masyarakat, jadi saya minta kesadaran warga untuk tidak mencemari sungai. Sungai ini adalah untuk kita, sehingga harus kita yang menjaga dan merawatnya, tidak malah mengotori sungai," katanya.

 

 Sebelum memasuki Ramadhan, lanjut dia, pihaknya masih akan melakukan tiga kali lagi Jumat Bersih, yakni pada 13 Mei, 20 Mei, dan 3 Juni. Jumat ini yang membersihkan SKM adalah guru olah raga, Jumat depan guru agama, dan akan digilir untuk guru-guru lainnya.

 

 Ia mengaku SKM ke depan bisa seperti di Singapura, untuk itu mulai sekarang ia bersama para guru terus memberikan pengertian kepada para siswa, yakni betapa berharganya aset sungai yang bisa dijadikan berbagai kegiatan dan bisa mendatangkan keuntungan.

 

 Keuntungan yang bisa diperoleh dari kebersihan sungai antara lain, dari sungai yang bersih akan banyak ikan yang hidup sehingga nelayan maupun pemancing bisa hidup, yakni dari hasil mencari ikan di SKM bisa menghidupi keluarga.

 

 Keuntungan besar lainnya adalah, jika sungainya bersih, maka bisa dijadikan objek wisata menarik dan mampu meningkatkan perekonomian warga pemilik perahu maupun akan munculnya UMKM Berbasis Ekowisata, karena akan banyak wisatawan yang memanfaatkan jasa perahu untuk mengarungi SKM.

 

 "Bahkan akan banyak muncul UMKM seperti kantin atau rumah makan di atas kapal. Saya yakin ini akan menarik karena ada sensasi tersendiri jika makan di atas "resto terapung". Jika ini diseriusi saya yakin bisa diwujudkan," kata Ermin.

 

 Dalam Jumat Bersih ini, rombongan guru dan camat dari Sungai Kunjang konsentrasi memungut sampah di SKM sekitar Jembatan Kehewanan. Sedangkan kelompok lainnya yakni Kecamat Sungai Pinang, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, mahasiswa, dan dari Kelurahan Temindung Permai konsentrasi membersihkan sampah di sekitar Jembatan Segiri. *

Pewarta: Muhammad Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016