Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Paser, menggelar lomba pembuatan film pendek tentang kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
"Lomba ini bertujuan menyosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya," kata Kepala DKP Paser Herawati dihubungi di Tanah Grogot, Rabu.
Ia menjelaskan peserta lomba diprioritaskan untuk para generasi muda dengan maksud menanamkan kesadaran akan kebersihan dalam diri mereka.
"Usia maksimal peserta lomba 30 tahun. Kami prioritaskan generasi muda agar tertanam dalam diri mereka kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan," ujar Herawati.
Ia berharap penyampaian pesan melalui film lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat daripada sosialisasi menggunakan media lainnya.
Melalui pembuatan film pendek diharapkan juga dapat menyampaikan pesan akan dampak yang dirasakan apabila membuang sampah sembarangan atau manfaat dari mendayagunakan sampah yang bisa diolah atau didaur ulang.
"Dari film pendek itu, pesan yang disampaikan bahwa membuang sampah sembarangan bisa berdampak negatif seperti banjir, munculnya penyakit DBD dan sebagainya," ujar Herawati.
Ia menambahkan film yang diikutkan lomba harus mengandung pesan-pesan positif tentang lingkungan, misalnya jika sampah diolah dengan baik akan mendatangkan manfaat.
"Juri yang akan menilai perlombaan ini dari DKP, Diskominfo Paser dan para jurnalis," tutur Herawati. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Lomba ini bertujuan menyosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya," kata Kepala DKP Paser Herawati dihubungi di Tanah Grogot, Rabu.
Ia menjelaskan peserta lomba diprioritaskan untuk para generasi muda dengan maksud menanamkan kesadaran akan kebersihan dalam diri mereka.
"Usia maksimal peserta lomba 30 tahun. Kami prioritaskan generasi muda agar tertanam dalam diri mereka kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan," ujar Herawati.
Ia berharap penyampaian pesan melalui film lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat daripada sosialisasi menggunakan media lainnya.
Melalui pembuatan film pendek diharapkan juga dapat menyampaikan pesan akan dampak yang dirasakan apabila membuang sampah sembarangan atau manfaat dari mendayagunakan sampah yang bisa diolah atau didaur ulang.
"Dari film pendek itu, pesan yang disampaikan bahwa membuang sampah sembarangan bisa berdampak negatif seperti banjir, munculnya penyakit DBD dan sebagainya," ujar Herawati.
Ia menambahkan film yang diikutkan lomba harus mengandung pesan-pesan positif tentang lingkungan, misalnya jika sampah diolah dengan baik akan mendatangkan manfaat.
"Juri yang akan menilai perlombaan ini dari DKP, Diskominfo Paser dan para jurnalis," tutur Herawati. (*)
Editor : Amirullah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016