Jakarta (ANTARA News) - Tim Transisi memastikan tidak akan memberikan rekomendasi pada pelaksanaan kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016, karena konsep yang ditawarkan dianggap tidak sesuai dengan visi tata kelola persepakbolaan nasional.

Sikap tegas dari tim yang diketuai oleh Bibit Samad Rianto itu disampaikan setelah pertemuan dengan promotor ISC yaitu PT Gelora Trisula Semesta (GTS), BOPI dan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat.

"Keputusan Tim Transisi sudah jelas. Jika konsep yang ditawarkan seperti tadi, jelas kami tidak akan memberikan rekomendasi," kata salah satu anggota Tim Transisi, Cheppy T Wartono usai pertemuan.

Sesuai dengan rencana, kompetisi yang akan diikuti 18 klub tersebut digulirkan pada 29 April. Sebagai partai pembuka kompetisi dengan hadiah utama Rp3 miliar ini yakni antara tuan rumah Persipura Jayapura melawan Persija Jakarta. Pertemuan kedua tim ini dipastikan bakal ketat.

Cheppy mengatakan, dilihat dari konsep yang dipaparkan oleh PT GTS, Tim Transisi menilai sang promotor hanya mencari keuntungan saja atau fokus pada komersialisasi. Begitu juga dengan dasar hukum yang dinilai belum jelas.

Ia menambahkan, jika sebuah kompetisi digelar maka operatornya harus jelas, bisa milik pemerintah atau federasi. Selain itu, apabila kompetisi digulirkan, maka semuanya harus sesuai dengan FIFA/AFC club lisencing regulationmaupun aturan dari federasi sepak bola Indonesia.

"ISC tidak ada payungnya baik pemerintah maupun federasi. Ukuran verifikasi juga tidak jelas. Mereka menciptakan sendiri. Ada klub yang bukan anggota PSSI ternyata dimasukkan," kata Cheppy menegaskan.

Meski tidak akan memberikan rekomendasi, Tim Transisi tetap tidak bisa berbuat banyak karena keputusan berada di tangan Menpora. Bahkan, rencana bergulirnya ISC juga menjadi perhatian Presiden yang dijadwalkan akan membuka kompetisi tersebut.

Tim Transisi sebenarnya juga berencana menggelar kompetisi, hanya saja hingga saat ini belum ada dengungnya. 

Demi hadirnya sebuah kompetisi, tim yang dibentuk untuk menggantikan posisi PSSI setelah dibekukan pemerintah ini, tetap membuka peluang bagi promotor baru untuk menggelar kompetisi. (*)

Pewarta: Bayu Kuncahyo

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016