Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pemprov Kaltim melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan akan memberikan 14 unit alat mesin pertanian berupa mesin tanam (seed planter) dan mesin panen (harvester). Alat Mesin Pertanian (Alsintan) itu akan dibagikan kepada 10 kabupaten dan kota di Kaltim.

"Kami sudah alokasikan 14 unit Alsintan untuk 10 daerah," kata Kepala Distan Kaltim H Ibrahim pada panen raya di Desa Tajur Kecamatan Long Ikis Kabupaten Paser. Menurut dia, Alsintan berupa mesin combain harvester mampu memanen padi dengan luasan satu hektare dalam waktu dua jam.

Bahkan, memanen dengan pemisahan bulir padi yang langsung dimasukan ke karung penampung. Ibrahim menambahkan biaya yang dibutuhkan untuk membuka satu hektare (ha) lahan sawah baru minimal Rp7,5 juta hingga Rp10 juta.

Namun, keuntungan yang didapat setelah gabah menjadi beras mencapai Rp15 juta perhektare. Berarti ada keuntungan Rp5 juta hingga Rp7,5 juta setiap musim tanam perhektare. "Modal awal pembukaan lahan sawah akan lebih kecil di musim tanam berikutnya. Apabila setahun dapat ditanam dua kali maka keuntungan lebih besar," jelasnya.

Dia menyebutkan potensi lahan sawah di Desa Tajur Kecamatan Long Ikis mencapai 350 hektare dari total lahan yang tersedia mencapai 10.200 hekktare. "Ditargetkan  potensi yang belum terbuka akan tergarap pada 2017 dengan tambahan luasan sekitar 500 hektare," sebut Ibrahim.

Selain itu, Distan pada 2016-2017 akan menganggarkan jalan usaha tani dan perbaikan irigasi tersier untuk mengairi sawah-sawah petani. Dia meminta petani tetap bersemangat menanam padi  baik secara swadaya maupun melalui bantuan pemerintah.

Ibrahim meyakinkan hasil bercocok tanam padi masih menjanjikan dan mampu memberikan keuntungan besar.(Humas Prov kaltim/yans)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016