Samarinda (ANTARA Kaltim) - Semua petugas kebersihan perempuan baik penyapu jalan maupun pemelihara taman kota yang merupakan pegawai honor Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mendapat pelayanan KB gratis dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.

"Pelayanan KB gratis sering kami lakukan terutama bagi mereka yang kurang mampu. Kali ini kami mendatangi DKP Samarinda agar pegawai honor juga mendapat pelayanan yang sama," ujar Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Perwakilan Kaltim Muhammad Hatta di Samarinda, Kamis.

Menurut ia, pelayanan gratis dalam pemasangan alat kontrasepsi kepada petugas kebersihan perempuan di DKP Samarinda merupakan salah satu upaya BKKBN untuk "jemput bola" agar program KB semakin tersosialisasikan.

Hal ini dimaksudkan agar sejumlah lapisan masyarakat menengah ke bawah mau mengikuti program KB, karena selama ini banyak juga yang tidak ber-KB karena harus membayar, sehingga pemasangan alat kontrasepsi gratis ini dapat menjadi pemicu bagi mereka.

Hatta berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan diikuti instansi terkait lainnya, baik di tingkat Provinsi Kaltim maupun kabupaten/kota, dengan melakukan koordinasi pada BKKBN Kaltim atau dengan Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS) Kota Samarinda.

Sedangkan pemasangan alat kontrasepsi gratis yang dilayani BKKBN Kaltim kepada petugas kebersihan DKP Samarinda ada tiga jenis, yakni kontrasepsi IUD atau spiral, implan, dan KB suntik untuk jangka satu bulan hingga enam bulan.

Hatta juga menyarankan kepada pasangan usia subur menjadi peserta KB dengan memiliki target dua anak cukup, karena kebutuhan anak bukan hanya menyangkut asupan gizi, tetapi sangat luas seperti kasih sayang dari kedua orang tua, pendidikan, dan kesehatan.

"Apabila satu pasangan memiliki banyak anak, maka kasih sayang orang tua akan terbagi sehingga akan berpengaruh terhadap perkembangan mental anak yang kurang mendapat perhatian orang tua," katanya.

Begitu pula mengenai pendidikan, kesehatan, dan lainnya, tentu akan berpengaruh terhadap keuangan orang tua, sehingga kondisi ini bisa berdampak terhadap tidak harmonisnya rumah tangga yang berakibat tidak terciptanya keluarga berkualitas maupun tidak terwujudnya keluarga kecil sejahtera. ***4***

(T.KR-GFR/B/D010/D010) 01-04-2016 17:06:26

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016