Samarinda (ANTARA Kaltim) - Produksi jagung di Provinsi Kalimantan Timur dalam tiga tahun terkahir terus mengalami peningkatan, dari 4.864 ton pipilan kering pada 2013, menjadi 7.567 ton pada 2014, dan naik lagi menjadi 8.379 ton pada 2015.

"Produksi jagung di Kaltim pada 2015 masih berdasarkan angka ramalan sementara sebanyak 8.379 ton pipilan kering, atau naik 10,73 persen ketimbang tahun sebelumnya," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Senin.

Kenaikan produksi jagung terjadi karena adanya kenaikan produktivitas sebesar 9.98 kuintal per hektare atau naik 37,89 persen, sehingga produksinya juga meningkat meskipun mengalami penurunan luas panen minus 19,70 persen.

Rinciannya adalah luas panen jagung pada 2013 sebesar 1.858 hektare (ha), tahun 2014 naik menjadi 2.873 ha, dan pada 2015 kembali turun menjadi 2.307 ha.

Sedangkan produktivitasnya terus mengalami kenaikan, yakni pada 2013 menghasilkan 26,18 kuintal per ha, pada 2014 naik menjadi 26,34 kuintal per ha, dan pada 2015 kembali naik menjadi 36,32 kuintal per ha.

Menurunnya luas panen tersebut tetap membuat kenaikan hasil panen karena diimbangi dengan kenaikan produktivitas, sehingga hasil panen jagung pada 2013 yang hanya 4.864 ton, naik menjadi 7.567 pada 2014, dan pada 2016 kembali naik menjadi 8.379 ton jagung pipilan kering.

Peningkatan produksi jagung di antaranya terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara sebesar 1,58 persen, kemudian di Kabupaten Berau naik sebesar 4,56 persen. Sedangkan penurunan produksi terjadi di Kabupaten Kutai Timur.

Total kenaikan produksi jagung pada 2015 sebanyak 0,82 ribu ton atau 10,73 persen. Kenaikan terjadi pada periode Januari-April dan periode Mei-Agustus, yakni masing-masing 1,57 ribu ton dan 0,58 ton.

Sedangkan produksi jagung di periode September-Desember mengalami penurunan sebanyak 1,34 ribu ton, atau minus 47,32 persen ketimbang periode yang sama 2014.

"Pola panen jagung dalam tiga tahun terakhir selalau berbeda, yakni pada 2013 puncak panen pada Agustus, tahun 2014 puncak panen pada September, dan pada 2015 puncak panen terjadi pada Februari," katanya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016