Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato pembukaannya di KTT Luar Biasa Kelima Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menegaskan konsistensi komitmen Indonesia tentang dukungan kepada Palestina menuju kemerdekaannya.
"Palestina harus bersatu, Palestina harus rekonsiliasi. Indonesia siap membantu. Selama Palestina belum merdeka, selama itu pula Indonesia tetap memperjuangkan kemerdekaannya," kata Presiden di Balai Sidang Jakarta, di depan peserta KTT Luar Biasa OKI 2016.
Salah satu bentuk dukungan langsung Indonesia itu, menurut Presiden, adalah pembukaan Konsulat Kehormatan Indonesia untuk Palestina di Ramallah.
Sebelumnya, Indonesia juga telah membangun dan mengoperasikan rumah sakit umum untuk kepentingan rakyat Palestina.
Israel, dikemukakan Jokowi dari podium kehormatan, harus segera menghentikan aktivitas ilegalnya di wilayah pendudukan mereka di Palestina, di antaranya Yerusalem dan Jalur Gaza.
Selama ini penduduk Palestina, terutama di Jalur Gaza, tidak bebas beraktivitas di luar wilayah seluas 365 kilometer persegi yang dihuni 1,7 juta jiwa itu.
Israel membuka hanya satu pintu yang dikendalikan secara ekstra ketat untuk keperluan warga Palestina di Jalur Gaza agar bisa keluar-masuk wilayahnya, yaitu Rafah.
Kemarin (6/3), Jokowi bertemu dengan timpalan Palestina-nya, Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di sela KTT Luar Biasa Kelima OKI 2016.
Hari ini, Abbas mendapat giliran setelah Jokowi berpidato resmi.
OKI, yang semula bernama Organisasi Konferensi Islam, dibentuk pada 1969 atau hanya dua tahun setelah Perang Arab-Israel yang dimenangi Israel sekaligus menandai agresivitas Israel dalam menduduki wilayah Palestina.
Salah
satu misi awal OKI yang diupayakan masih terus relevan dan menjadi
panduan hingga kini adalah memperjuangkan kemerdekaan Palestina di
tengah aneksasi Israel. Palestina salah satu negara yang pertama kali
mengakui kemerdekaan Indonesia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016