Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Badan Kependudukan dan  Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meresmikan pencanangan Kampung KB di Dusun Alai Desa Pepara, Kecamatan Tanah Grogot, Kamis.

Peresmian Kampung KB tersebut dihadiri Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi dan Wakil Bupati Mardikansyah, unsur Muspida serta para Kepala SKPD di daerah itu.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim Sukaryo Teguh Santoso mengatakan, pencanangan Kampung KB dalam rangka merealisasi komitmen Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup di tingkat kampung melalui program kependudukan dan keluarga berencana sehingga akan lahir keluarga kecil bahagia dan berkualitas," kata Sukaryo.

Penambahan jumlah penduduk kata dia, akan menentukan nasib bangsa pada masa yang akan datang.

Ia menyatakan, penambahan penduduk akan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas atau malah justru menghasilkan SDM yang membebani  negara

"Bila penambahan penduduk diiringi dengan kualitas SDM yang memadai, hal tersebut akan membantu dan memajukan bangsa, sebaliknya jika tidak diimbangi kualitas SDM yang memadai maka akan menambah jumlah  pengangguran yang bisa  membebani ekonomi Negara," katanya.

Sementara, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Paser, Faulina Widryani menuturkan alasan pihaknya memilih Desa Pepara sebagai desa pencanangan dan Pembentukan kampung KB.

"Alasannya Desa Pepara berada pada daerah aliran sungai, taraf kehidupan ekonomi masyarakatnya masih rendah, serta tingkat pemahaman akan program kependudukan dan keluarga berencana masih kurang," kata Faulina.

Pada umumnya lanjut Faulina, masyarakat Desa Pepara masih menggunakan obat dan suntik dalan mengikuti program KB.

Cara itu lanjutnya, mengundang resiko kegagalan kehamilan, yang malah justru akan membahayakan masyarakat.

"Saat ini kan sudah ada metode kontrasepsi modern seperti implan. Namun sedikit dari mereka yang menggunakan metode modern," ujar Faulina.

Sebagai desa percontohan kata dia, Desa Pepara akan dievaluasi dalam setahun ke depan.

"Kami akan lakukan evaluasi tiga bulan sekali. Jika ini berhasil, desa-desa lainnya akan menyusul menjadi desa atau kampung KB selanjutnya," kata Faulina. (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016