Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengurus Provinsi Taekwondo Indonesia Kalimantan Timur merekrut dua pelatih asal Korea Selatan untuk menangani tim taekwondo daerah itu dalam persiapan menuju PON 2016 di Bandung, Jawa Barat.
Ketua Pengprov TI Kaltim, Andi Harum di Samarinda, Rabu, mengatakan dua pelatih tersebut yakni Lee Jae Wook dan rekannya Lee Sung Jae. Keduanya dikontrak untuk memenuhi target lima emas yang dibebankan KONI Kaltim pada PON 2016.
"Lee Jae Wook akan melatih atlet pomsae, sedangkan rekannya Lee Sung Jae akan melatih atlet kyurugi,"jelasnya.
Ia menjelaskan Lee Jae Wook merupakan pelatih yang sudah tidak asing bagi atlet Kaltim, karena sudah dua tahun ditugaskan oleh kedutaan Korea dalam pengembangan seni beladiri taekwondo atau Pomsae di Kaltim.
"Dulu ada bantuan gratis dari kedutaan, sekarang ini kita profesional dan harus mengontrak sendiri," katanya.
Anggota DPRD Kaltim itu mengakui kehadiran Lee Jae Wook telah membawa dampak yang positif bagi perkembangan olahraga taekwondo Kaltim khususnya nomor seni atau pomsee.
"Pada kejurnas pra-PON atlet pomsee kita bisa membawa pulang empat medali emas, dari lima medali yang kita raih, ini menjadikan bukti kemajuan atlet Kaltim pada nomor pomsee yang dulunya kita tidak pernah meraih medali," katanya.
Sedangkan pertimbangan merekrut Lee Sung Jae sudah sesuai dengan evaluasi tim pelatih dari hasil pra-PON karena atlet kyurugi atau tarung yang dimili Kaltim kurang dalam motivasi bertanding.
Oleh sebab itu ada masukan dari tim pelatih yang ada, bila ada penambahan pelatih baru kriterianya harus muda energik dan bisa menjadi mitra latihan atlet saat berlatih.
"Lee Sung Jae ini pelatih yang usianya masih muda,Ia baru saja mengikuti pendidikan militer di negaranya, dan saya yakin dia memang kriteria pelatih yang kita cari," tegasnya.
Sementara itu Lee jae Wook, pelatih pomsee Kaltim mengatakan, dirinya akan berusaha maksimal untuk memenuhi target emas yang dibebankan oleh pengprov TI Kaltim.
"Dari lima emas target yang harus kita wujudkan, minimal untuk pomsee kami akan penuhi dua emas, sedangkan sisanya dari nomor kyurugi yang memang lebih banyak kelasnya," kata Lee yang cukup fasih berbahasa Indonesia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Ketua Pengprov TI Kaltim, Andi Harum di Samarinda, Rabu, mengatakan dua pelatih tersebut yakni Lee Jae Wook dan rekannya Lee Sung Jae. Keduanya dikontrak untuk memenuhi target lima emas yang dibebankan KONI Kaltim pada PON 2016.
"Lee Jae Wook akan melatih atlet pomsae, sedangkan rekannya Lee Sung Jae akan melatih atlet kyurugi,"jelasnya.
Ia menjelaskan Lee Jae Wook merupakan pelatih yang sudah tidak asing bagi atlet Kaltim, karena sudah dua tahun ditugaskan oleh kedutaan Korea dalam pengembangan seni beladiri taekwondo atau Pomsae di Kaltim.
"Dulu ada bantuan gratis dari kedutaan, sekarang ini kita profesional dan harus mengontrak sendiri," katanya.
Anggota DPRD Kaltim itu mengakui kehadiran Lee Jae Wook telah membawa dampak yang positif bagi perkembangan olahraga taekwondo Kaltim khususnya nomor seni atau pomsee.
"Pada kejurnas pra-PON atlet pomsee kita bisa membawa pulang empat medali emas, dari lima medali yang kita raih, ini menjadikan bukti kemajuan atlet Kaltim pada nomor pomsee yang dulunya kita tidak pernah meraih medali," katanya.
Sedangkan pertimbangan merekrut Lee Sung Jae sudah sesuai dengan evaluasi tim pelatih dari hasil pra-PON karena atlet kyurugi atau tarung yang dimili Kaltim kurang dalam motivasi bertanding.
Oleh sebab itu ada masukan dari tim pelatih yang ada, bila ada penambahan pelatih baru kriterianya harus muda energik dan bisa menjadi mitra latihan atlet saat berlatih.
"Lee Sung Jae ini pelatih yang usianya masih muda,Ia baru saja mengikuti pendidikan militer di negaranya, dan saya yakin dia memang kriteria pelatih yang kita cari," tegasnya.
Sementara itu Lee jae Wook, pelatih pomsee Kaltim mengatakan, dirinya akan berusaha maksimal untuk memenuhi target emas yang dibebankan oleh pengprov TI Kaltim.
"Dari lima emas target yang harus kita wujudkan, minimal untuk pomsee kami akan penuhi dua emas, sedangkan sisanya dari nomor kyurugi yang memang lebih banyak kelasnya," kata Lee yang cukup fasih berbahasa Indonesia. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016