Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menunda pengerjaan beberapa kegiatan atau proyek fisik pada 2016, seiring adanya kebijakan pemotongan anggaran sebesar 15 persen dari pemerintah kota setempat.

"Tahun 2016, kami mendapatkan alokasi anggaran pembangunan fisik sekitar Rp700 miliar, tapi yang dapat digunakan hanya Rp595 miliar, sehingga ada beberapa kegiatan fisik yang terpaksa harus ditunda," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Balikpapan Tara Alorante saat dihubungi di Balikpapan, Jumat.

"Kami telah memberikan pertimbangan-pertimbangan teknis kepada kepala daerah terkait proyek PU yang ditunda itu," tambahnya.

Namun, Tara Alorante, tidak bersedia menyebutkan paket kegiatan atau proyek fisik yang ditunda tersebut.

Konsep pemilihan proyek yang ditunda tersebut, lanjut dia, sudah selesai disusun dan selanjutnya dilakukan pembahasan dengan panitia anggaran.

"Semua paket proyek sudah siap untuk ditender, karena ada penghematan anggaran sehingga kami belum berani umumkan paket yang akan dilelang," katanya.

Kendati ada pemangkasan anggaran, Tara Alorante menjamin proyek besar seperti pembangunan Balikpapan Islamic Center, stadion utama dan gedung parkir yang merupakan kegiatan dengan anggaran `multiyears` atau tahun jamak terus berjalan, karena anggaran untuk pembayaran pengerjaan proyek itu sudah disiapkan.

"Pengerjaan proyek-proyek itu sudah kontrak dan berjalan sesuai kontrak kerja, anggaran pembayaran sudah siap. Kegiatan tahun jamak itu tuntas pada tahun ini dan jadi prioritas PU, sehingga terus berjalan sesuai kontrak kerja," jelasnya.

Beberapa waktu sebelumnya, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi telah menginstruksikan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan penghematan anggaran, seiring tertundanya pencairan Dana Bagi Hasil dari pemerintah.

"DBH Balikpapan periode kuartal empat tahun 2015 sebesar Rp283 miliar. Adapun penghematan anggaran pada tiap-tiap SKPD paling sedikit 15 persen dan ini berlaku untuk seluruh SKPD," katanya.

Menurut ia, penghematan itu sebagai antisipasi tidak tersalurnya BDH, baik dari pusat maupun Provinsi Kalimantan Timur. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016