Samarinda (ANTARA Kaltim) - Industri manufaktur kelompok besar dan sedang di Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan IV tahun 2015 tumbuh sekitar 4,13 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Industri manUfaktur Kaltim pada triwulan IV tahun 2014 tumbuh sebesar 4,78 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Jumat.

Namun demikian, lanjutnya, pertumbuhan industri pada triwulan IV/2015 lebih positif ketimbang triwulan III. Berbagai jenis industri yang memberikan andil positif terhadap pertumbuhan adalah industri makanan yang tumbuh sebesar 4,85 persen.

Selanjutnya, industri kayu, barang-barang dari kayu (tidak termasuk mebeler) dan barang-barang anyaman yang mengalami peningkatan 4,45 persen, serta kelompok industri bahan kimia tumbuh 1,22 persen.

Menurut Habibullah, perkembangan kegiatan industri pengolahan pada triwulan IV/2015 terhadap triwulan III tahun yang sama, tercatat satu dari tiga kelompok industri menunjukkan peningkatan produksi dengan adanya angka pertumbuhan sebesar 1,43 persen.

Tingginya angka pertumbuhan pada triwulan IV terhadap triwulan III disebabkan terjadinya peningkatan produksi pada kegiatan industri makanan, dalam hal ini pengolahan minyak sawit (CPO) sebesar 1,57 persen.

Selain itu, tambahnya, ada dukungan dari kelompok industri bahan kimia yang mengalami pertumbuhan menurun 0,70 persen, kelompok industri kayu dan barang dari kayu mengalami penurunan produksi 0,09 persen ketimbang triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,43 persen.

Ia menambahkan sektor industri pengolahan merupakan salah satu dari tiga sektor yang menjadi andalan di Provinsi Kaltim, bahkan mempunyai peran penting dalam pembangunan.

"Nilai tambah yang dihasilkan dari industri pengolahan merupakan terbesar kedua kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim setelah sektor pertambangan dan penggalian," ujarnya.

Namun, menurut data BPS Kaltim, peranan terbesar dari industri pengolahan masih didominasi oleh industri migas sekitar 18,91 persen, sementara industri nonmigas memberikan kontribusi 5,62 persen.

Kegiatan industri pengolahan di Kaltim tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota.

Beberapa wilayah yang menjadi kantong produksi adalah Kota Balikpapan, Samarinda, dan Bontang, serta beberapa kabupaten dengan spesifikasi kegiatan industri masing-masing.

"Misalnya di Balikpapan dengan industri pengolahan migas, mesin dan peralatan, Samarinda dengan industri pengolahan kayu, mesin, dan peralatan, sementara Bontang dengan industri pupuk, kimia, dan gas," kata Habibullah. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016