Samarinda (ANTARA Kaltim) - Satu pekerja tambang yang dilaporkan tertimbun reruntuhan tanah di sebuah areal perusahaan tambang di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, kembali ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Kepala Seksi Operasional Badan SAR Nasional Kantor SAR Balikpapan, Mujiono, dihubungi dari Samarinda, Minggu sore, membenarkan ditemukannya kembali satu operator buldozer yang tertimmbun longsor bersama dua rekannya.

"Dari tiga pekerja yang dilaporkan tertimbun longsor, sudah dua operator yang berhasil ditemukan dan dievakuasi," kata Mujiono.

Jasad operator buldozer atas nama Nasiran tersebut berhasil dievakuasi pada Minggu sekitar pukul 10.30 Wita.

"Operator buldozer itu terjebak di dalam kabin dan tertimbun lumpur dalam posisi tertelungkup. Jasadnya langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Samboja," ujar Mujiono.

Sebelumnya pada Jumat (29/1) sekitar pukul 09.40 Wita, tim SAR gabungan juga berhasil mengevakuasi jasad operator alat berat lainnya bernama Novit (35).

Dengan ditemukannya kedua pekerja tambang tersebut, tersisa satu operator alat berat bernama Annur yang masih dalam pencarian.

"Saat ini, kami masih terus melakukan pencarian terhadap satu pekerja tambang bernama Annur yang diduga masih terjebak pada alat berat yang tertimbun longsor," kata Mujiono.

Selain menyedot air di area tenggelamnya pekerja tambang dan lima alat berat tersebut, tim SAR juga melakukan penyelaman dan pelacakan menggunakan "Global Positioning System" atau GPS untuk mencari titik-titik alat berat yang tertimbun dan lokasi pekerja tambang terjebak.

"Lokasi tenggelamnya ketiga operator alat berat tersebut merupakan area kolam galian tambang yang cukup luas dengan ketinggian tanah longsoran diperkirakan sekitar 80 meter," ujarnya.

"Jadi, dengan kontur tanah yang masih labil serta area pencarian yang cukup luas dan kedalaman objek yang tertimbun, cukup menyulitkan proses pencarian sehingga kami harus menggunakan GPS dan melakukan penyelaman serta penyedotan air dari kolam tersebut," tambah Mujiono.

Selain tiga operator, dari pelacakan GPS juga terdapat lima alat berat yang tertimbun reruntuhan tanah, yakni dua eksavator, dua unit truk HD dan satu unit boldozer.

"Proses pencarian terhadap satu korban lainnya akan terus kami lakukan hingga selama tujuh hari atau akan berakhir pada Rabu (3/2). Namun, jika pada tahap pertama korban belum ditemukan maka pencarian akan dilanjutkan kembali berdasarkan permintaan pihak perusahaan," kata Mujiono.

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Polisi Fajar Setiawan mengatakan tiga pekerja tambang tertimbun longsor saat melakukan pengambilan tanah di lokasi tambang batu bara milik REP dengan sub kontraktor PT Lembuswana Perkasa di Kelurahan Bukit Merdeka, RT 09, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, pada Kamis (28/1) sekitar pukul 05.15 Wita.

Pada peristiwa tersebut, dua pekerja yakni Selamat, seorang operator truk serta Nasiran operator eksavator berhasil selamat dengan cara melompat.

"Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis pagi sekitar pukul 05.15 Wita. Dua pekerja berhasil selamat dengan cara melompat sementara tiga pekerja tertimbun longsor bersama truk dan alat berat dan hingga kini masih dilakukan upaya evakuasi," ujar Fajar Setiawan.

Ketiga pekerja yang tertimbun longsor tersebut tambahnya yakni, Annur, operator eksavator, Novit, sopir truk serta Nasiran operator buldozer.

Peristiwa tersebut kata Fajar Setiawan berawal saat kelima operator alat berat tersebut tengah melakukan pengambilan tanah di lokasi tambang, tiba-tiba tanah longsor dan langsung menimbun kelima alat berat tersebut. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016