Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Palang Merah Indonesia di sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur membutuhkan fasilitas lemari pendingin untuk menyimpan kantong darah atau "blood bank" sebagai antisipasi penanganan korban demam berdarah dengue atau DBD.

Menurut anggota DPRD Kaltim Syafruddin yang dihubungi dari Samarinda, Rabu, salah satunya PMI daerah yang membutuhkan sarana lemari pendingin tersebut adalah Kabupaten Berau.

"Masalahnya justru bukan pada stok darah yang terbatas, karena sejauh ini stok darah masih berlebih. Namun, PMI Kabupaten Berau kekurangan lemari pendingin yang dikhawatirnya bisa menurunkan kualitas darah yang tersedia," kata Syafrudin.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini berjanji akan menindaklanjuti kendala yang dihadapi PMI Kabupaten Berau dan berusaha mencarikan jalan keluarnya.

Bukan hanya di Berau, karena kondisi serupa juga dialami PMI di beberapa daerah lain di Kaltim.

"Masalah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab pemkab atau pemkot, tapi Pemprov Kaltim juga harus membantu. Nanti akan kami bicarakan dengan gubernur," ujar Syafrudin.

Ia mengatakan komunikasi dengan gubernur diperlukan untuk mempertegas bahwa Pemprov Kaltim wajib membantu pengadaan sarana atau fasilitas PMI di daerah setempat.

Apalagi, lanjut Syafrudin, pada situasi ancaman DBD yang menimpa warga, tercatat di Kaltim sebanyak enam korban jiwa selama Januari 2016.

Misalnya di Kabupaten Berau, tercatat hingga pertengahan Januari 2016 terjadi sebanyak 38 kasus DBD dan di Kota Balikpapan sebanyak 68 kasus.

"Belajar dari kasus DBD tahun 2015, jangan sampai kabupate/kota menetapkan status kejadian luar biasa, sehingga ancaman DBD harus diatasi dengan serius agar jumlah penderita dan korban jiwa tidak terus bertambah," kata Syafrudin.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016