Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pengurus Provinsi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia Kalimantan Timur merencanakan pembangunan gedung ruang tertutup atau "indoor" berskala nasional sebagai sarana tempat latihan sekaligus menggelar berbagai kejuaraan nasional.

Ketua Pengprov PBVSI Kaltim Sapto Satyo Pramono di Samarinda, Minggu, mengatakan rencana pembangunan gedung bola voli "indoor" itu dilatarbelakangi minimnya sarana latihan yang ada di daerah setempat.

Padahal, lanjut Sapto, Kaltim memiliki banyak potensi atlet yang cukup bagus dan bisa bersaing di tingkat nasional.

Hal itu sudah dibuktikan dengan prestasi tim bola voli Kaltim pada PON 2012 di Riau dengan meraih medali perunggu di kelompok putra.

"Bola voli itu cabang olahraga yang memasyarakat, tapi sayangnya sampai saat ini belum punya tempat latihan atau pertandingan yang memadai," jelasnya.

Dengan alasan tersebut, Pengprov PBVSI Kaltim mengajukan usulan pembangunan gedung bola voli ke Pemerintah Provinsi Kaltim dengan lokasi yang dipilih yakni di kawasan Stadion Madya Sempaja, Kota Samarinda.

"Saat ini tengah dalam tahap perencanaan, mengurus alih fungsi awal bangunan menjadi gedung olahraga bola voli ke pengelola Sempaja," papar Sapto.

Informasi yang diterima PBVSI, Bidang Perlengkapan Pemprov Kaltim telah melayangkan surat kepada Dinas Pemuda dan Olahraga selaku pengelola komplek Stadion Madya Sempaja untuk menindaklanjuti proses alih fungsi itu.

"Dalam waktu dekat, saya akan konfirmasi ke Dispora, karena dari perlengkapan sudah ada permintaan penghapusan aset untuk alih fungsi ini. Artinya, pemprov sudah setuju dibangun gedung voli di Sempaja," tambahnya.

Sapto berharap proses itu bisa secepatnya selesai dan pembangunan gedung bola voli sudah bisa dimulai, karena anggaran pembangunannya juga telah disetujui Pemerintah Provinsi Kaltim.

"Untuk nominal bantuan anggarannya nanti dulu, karena kita tengah fokus pada proses alih fungsi tempat yang rencananya akan digunakan untuk bangun gedung," ujarnya.(*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016