Samarinda, (ANTARA Kaltim) - Komunitas Jelajah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, sebuah kominitas yang gemar menjelajahi lingkungan, ternyata peduli terhadap kondisi Sungai Karang Mumus, sehingga mereka turut memungut sampah yang dibuang warga ke sungai.


"Sungai Karang Mumus bisa menjadi destinasi wisata, tapi sayang sungai yang seharusnya indah dan menawan ini justru dijadikan tong sampah. Saya bersama teman-teman memungut sampah di sungai ini, demi mengajak yang lainnya turut menjaganya," ujar Koordinator Jelajah Samarinda Syafruddin Pernyata di Samarinda, Sabtu.


Anggota Jelajah Samarinda ternyata bukan hanya sekali ini memungut sampah di Sungai Karang Mumus (SKM), tetapi sudah beberapa kali dilakukan, terutama di bagian hulu dari Pangkalan Gerakan Memungut Sehelai Sampah (GMSS) SKM.


Sampah yang dipungut Komunitas Jelajah terserak di berbagai tempat, baik yang hanyut, sampah di pinggir sungai, maupun sampah berat yang terpendam di dasar sungai yang kelihatan bagian atasnya ketika air surut.


Menurut Syafruddin yang mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim dan mantan Kepala Badan Perpustakaan Kaltim ini, banyak contoh baik di negeri ini maupun di mancanegara yang menjadikan sungai sebagai andalan destinasi wisata.


"Kota Samarinda memiliki Sungai Mahakam dan SKM yang elok, eksotis, bahkan romantis yang tidak dimiliki daerah lain bahkan negara lain. Sayangnya wajah SKM yang membelah kota ini tidak seindah dulu, yakni ketika saya masih anak-anak hingga remaja," katanya.


Namun demikian, dia meyakini suatu saat sungai itu bisa menjadi tempat yang indah untuk melepas lelah, menghilangkan penat, tujuan masyarakat demi menghirup udara segar, bahkan bisa menjadi destinasi wisata.


Ia juga mengaku salut dengan Komunitas GMSS-SKM yang diketuai Misman, karena setiap hari mereka selalu membersihkan sampah, termasuk sampah yang sudah terkubur di dasar sungai seperti televisi, rangka ranjang, dan rongsokan rumah tangga yang dibuang warga.


"Setiap hari, Misman dan kawan-kawan mengambil sampah di SKM. Mereka tidak peduli meski masih banyak orang lain yang membuang sampah ke SKM. Itu yang saya salut. Di sekitar titik pangkal pungut GMSS-SKM kini tidak ada lagi sampah, bahkan sejumlah tiang eks pemukiman warga juga sudah dicabut oleh Misman dan kawan-kawannya,” kata Syafruddin.


Dia berharap agar apa yang dilakukan Misman bersama teman-temannya itu semakin mendapat simpati banyak orang, baik simpati secara perorangan maupun simpati secara organisasi yang dibuktikan dengan tidak membuang sampah ke SKM. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016