Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Mabes Polri ikut membantu penyelidikan kasus perampokan disertai pembunuhan di sebuah toko emas di Kota Bontang yang terjadi pada Minggu (10/1).
"Tiga personel tim Inafis Mabes Polri hari ini (Selasa) mulai membantu penyelidikan kasus perampokan toko emas di Kota Bontang," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Fajar Setiawan dihubungi dari Samarinda, Selasa sore.
Kasus perampokan yang berlangsung di toko emas Sejati di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Berebas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan, terjadi pada Minggu (10/1) sekitar pukul 10.15 Wita.
Pada peristiwa tersebut, Haji Amir (48) selaku pemilik toko emas Sejati, tewas akibat menderita 18 luka bacok di tubuhnya.
Sementara, lima orang yang diduga pelaku perampokan berhasil membawa kabur sejumlah perhiasan emas menggunakan mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi KT 1812 AG.
Selain tim Inafis Mabes Polri, lanjut Fajar, penyelidikan kasus perampokan disertai pembunuhan tersebut juga melibatkan tim Jatanras Polda Kaltim.
"Tim Jatanras Polda Kaltim sejak kemarin (Senin, 11/1)) sudah dikerahkan untuk membantu pengejaran terhadap lima orang diduga pelaku perampokan tersebut," kata Fajar Setiawan.
Penyelidikan kasus perampokan toko emas Sejati di Kota Bontang itu juga melibatkan kepolisian dari Polres Kutai Timur dan Polres Kota Samarinda.
"Semua jalur sudah dijaga ketat, termasuk pelabuhan dan bandara," ujar Fajar Setiawan.
Terkait jumlah emas yang dibawa kabur para pelaku, tambah Fajar Setiawan, polisi belum belum bisa menaksir jumlah kerugian akibat perampokan tersebut.
"Memang, ada sejumlah perhiasan emas yang berhasil dibawa kabur oleh para pelaku, tetapi istri korban juga belum bisa menaksir kerugian akibat perampokan itu," kata Fajar Setiawan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Tiga personel tim Inafis Mabes Polri hari ini (Selasa) mulai membantu penyelidikan kasus perampokan toko emas di Kota Bontang," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Kaltim Komisaris Besar Fajar Setiawan dihubungi dari Samarinda, Selasa sore.
Kasus perampokan yang berlangsung di toko emas Sejati di Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Berebas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan, terjadi pada Minggu (10/1) sekitar pukul 10.15 Wita.
Pada peristiwa tersebut, Haji Amir (48) selaku pemilik toko emas Sejati, tewas akibat menderita 18 luka bacok di tubuhnya.
Sementara, lima orang yang diduga pelaku perampokan berhasil membawa kabur sejumlah perhiasan emas menggunakan mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi KT 1812 AG.
Selain tim Inafis Mabes Polri, lanjut Fajar, penyelidikan kasus perampokan disertai pembunuhan tersebut juga melibatkan tim Jatanras Polda Kaltim.
"Tim Jatanras Polda Kaltim sejak kemarin (Senin, 11/1)) sudah dikerahkan untuk membantu pengejaran terhadap lima orang diduga pelaku perampokan tersebut," kata Fajar Setiawan.
Penyelidikan kasus perampokan toko emas Sejati di Kota Bontang itu juga melibatkan kepolisian dari Polres Kutai Timur dan Polres Kota Samarinda.
"Semua jalur sudah dijaga ketat, termasuk pelabuhan dan bandara," ujar Fajar Setiawan.
Terkait jumlah emas yang dibawa kabur para pelaku, tambah Fajar Setiawan, polisi belum belum bisa menaksir jumlah kerugian akibat perampokan tersebut.
"Memang, ada sejumlah perhiasan emas yang berhasil dibawa kabur oleh para pelaku, tetapi istri korban juga belum bisa menaksir kerugian akibat perampokan itu," kata Fajar Setiawan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016