Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menyiapkan tiga rencana antisipasi menghadapi Ujian Nasional, jika saat pelaksanaan terjadi banjir, karena jadwal ujian diperkirakan bertepatan curah hujan tinggi.

"UN digelar April dan Mei, namun di saat itu merupakan musim hujan dengan intensitas curah hujan tinggi yang dikhawatirkan menyebabkan banjir. Makanya, kami menyiapkan tiga rencana untuk antisipasi agar pelaksanaan UN tetap berjalan tertib," ujar Kepala Disdikbud Kota Samarinda Asli Nuryadin di Samarinda, Jumat.

Didampingi Kabid Pendidikan Menengah Disdikbud Samarinda Suar Wiguno, ia melanjutkan tiga rencana untuk antisipasi itu adalah jika hanya jalan menuju sekolah yang banjir, sekolah yang banjir, dan semua sekolah dalam satu kawasan yang banjir.

Untuk rencana pertama, lanjut Asli, jika hanya jalan menuju sekolah yang banjir, maka jam UN bisa diundur.

Jika dalam keadaan normal UN dimulai pukul 07.30 Wita, maka dalam kondisi jalan yang banjir, jadwal mulai UN bisa diundur 30 menit atau satu jam sehingga jam selesainya juga menyesuaikan.

Untuk rencana kedua jika sekolahnya banjir, pada pelaksanaan UN untuk SMP, siswa peserta ujian bisa pindah ke sekolah terdekat, baik menumpang di SD maupun SMA.

Apabila yang banjir saat pelaksanaan UN SMA/SMK, maka siswa bisa menumpang ke SMP maupun SD terdekat.

"Namun, jika semuanya banjir, tentu kondisi ini masuk dalam kategori bencana yang tidak bisa dihindari, sehingga kami harus secepatnya melapor kepada Kemendikbud untuk meminta penundaan UN sampai keadaan memungkinkan," kata Asli.

Meski sudah menyiapkan tiga rencana antisipasi, Asli Nuryadin tetap berdoa agar saat pelaksanaan UN mendatang tidak ada banjir.

"Kalau ada hujan, diharapkan hujan tidak turun ketika anak-anak berangkat ke sekolah," tambahnya.

Pelaksanaan UN untuk jenjang SMA dijadwalkan pada 4-7 April (7 April khusus ujian teori SMK), sementara pelaksanaan UN jenjang SMP digelar pada 9-12 Mei 2016.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016