Samarinda (ANTARA Kaltim) - Akibat pilar Jembatan Mahakam ditabrak kapal ponton akhir pekan lalu, Gubernur Kaltim  Awang Faroek Ishak meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kaltim untuk segera mengaudit kelayakan jembatan tersebut.

Meski dinyatakan masih dalam kondisi aman, Gubernur Awang Faroek tetap meminta agar Jembatan Mahakam dan semua jembatan di Kaltim diaudit kelayakannya, sehingga tidak terjadi peristiwa yang sama dengan Jembatan Kutai Kartanegara yang roboh beberapa tahun lalu.

“Layak dan tidaknya jembatan, harus diaudit. Jangan sampai peristiwa yang terjadi pada Jembatan Kutai Kartanegara terulang untuk kedua kali. Karena itu, saya minta Dinas Pekerjaan Umum untuk mengaudit kelayakan seluruh jembatan di Kaltim,” kata Awang Faroek Ishak di Samarinda.

Peristiwa yang terjadi di Jembatan Mahakam ini diharapkan tidak terjadi di jembatan yang lain. Pasalnya keberadaan jembatan sangat penting untuk mendukung akses transportasi masyarakat.

Setelah peristiwa ini pemerintah akan melakukan pemeliharaan secara bertahap. Sehingga kondisi jembatan dapat diketahui dan masyarakat merasa aman ketika melintas.

“Pemeliharaan jembatan harus terus dilakukan, seiring dengan didukungnya pembangunan jembatan yang lain, agar ke depan akses transportasi dari jalur jembatan dapat semakin baik,” jelasnya.

Selain itu, pengawasan terhadap kondisi jembatan juga harus dilakukan. Salah satu caranya dengan menggunakan CCTV, sehingga jika ada kapal ponton yang menabrak dapat diketahui siapa pelakunya.

Meski demikian, informasi dari masyarakat juga sangat diperlukan, agar pemerintah dapat mengetahui siapa pemilik yang melakukan penabrakan jembatan tersebut.

“Pemasangan CCTV bisa dimanfaatkan untuk mengawasi kapal ponton yang melintas. Sehingga ketika terjadi tabrakan,  kapal pelaku  langsung diketahui dan dapat ditindaklanjuti dengan cepat,” jelasnya.

Selain pengawasan, Pemprov Kaltim akan terus menyelesaikan proyek pembangunan jembatan yang belum tuntas sesuai dengan prioritas dan sasaran pembangunan yang tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2018.

Diakui Gubernur, masih ada sejumlah proyek yang belum tuntas. Misalnya, proyek pembangunan Jembatan Mahakam IV atau yang biasa disebut Jembatan Kembar. Jembatan ini harus segera diselesaikan meski memerlukan biaya besar.

“Semoga, ke depan pembangunan jembatan maupun pemeliharaan jembatan dapat dilaksanakan, agar memudahkan akses transportasi di dalam daerah,” jelasnya. (Humas Prov Kaltim/jay).

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015