Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimtanan Timur Mawardi B.H Ritonga mengatakan kinerja perbankan di provinsi ini mengalami perlambatan sepanjang 2015 akibat berbagai faktor.

"Berdasarkan catatan kami, beberapa tahun sebelumnya hingga tahun 2013, sektor perbankan di Provinsi Kaltim bisa tumbuh hingga 25 persen, tetapi sejak Januari hingga November 2015 mengalami pertumbuhan lambat yang hanya 5 persen," ujarnya di Samarinda, Jumat.

Perlambatan sektor perbankan akibat dari melemahnya ekonomi di Kaltim sebagai dampak dari perlambatan ekonomi global.

Bahkan, sektor perbankan juga dibayang-bayangi meningkatnya risiko kredit atau nonperfoming loan (NPL) yang mencapai 5,3 persen.

Di sisi lain, lanjut Mawardi, banyak perbankan yang kesulitan dalam penyaluran kredit, akibat dari lesunya ekonomi global yang memengaruhi ekonomi daerah yang digerakkan dari ekspor sektor pertambangan dan penggalian batu bara.

Sementara dua komoditas baik migas maupun batu bara yang masih menjadi unggulan bagi pergerakan ekonomi Kaltim ini, harganya semakin terpuruk di tingkat dunia.

Meski demikian, Mawardi menambahkan kinerja ekonomi Kaltim masih diuntungkan melalui belanja administrasi pemerintah dan kinerja infrastruktur.

Adanya pertumbuhan mulai pertengahan tahun dari dua belanja ini, kemudian ekonomi Kaltim masih menarik bagi investor.

"Saya optimis dengan sejumlah program yang ditawarkan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, salah satunya adalah memberikan kemudahan perizinan dan peluang investasi yang masih terbuka lebar, maka ke depan pertumbuhan ekonomi Kaltim kembali bergairah," ujarnya.

Sedangkan perkiraan pertumbuhan hingga akhir tahun ini, dia memperkirakan perekonomian di Provinsi Kaltim dan Provinsi Kaltara mengalami kontraksi (penurunan) jika dibandingkan dengan pertumbuhan di tahun sebelumnya.

"Untuk sektor tambang diperkirakan turun hingga 48 persen, industri 18,5 persen, sektor konstruksi 8 persen, pertanian 8 persen, konsumsi pemerintah 5,2 persen, konsumsi rumah tangga 16,3 persen, dan nilai ekspor diprediksi terkontraksi minus 44,5 persen," kata Mawardi lagi. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015