Samarinda (ANTARA Kaltim) - Wartawan Peduli Bencana atau Wapena Provinsi Kalimantan Timur turut membersihkan Sungai Karang Mumus di Kota Samarinda, seiring gencarnya kelompok masyarakat mengampanyekan larangan membuang sampah di sungai tersebut.

"Partisipasi kami dalam membersihkan Sungai Karang Mumus (SKM) merupakan salah satu upaya mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan, seperti mengajak tidak membuang sampah ke sungai," kata Ketua Wapena Kaltim Amir Hamzah usai memungut sampah di SKM Samarinda, Sabtu.

Dalam aksi bersih-bersih itu, puluhan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik, sebagian membawa perahu untuk memungut sampah yang hanyut, kemudian sebagian lagi terjun ke pinggir sungai untuk memungut sampah yang berserakan di bibir sungai.

Aksi tersebut juga dibantu puluhan pegawai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kaltim. Ada pula sejumlah warga dan Ketua RT di sekitar SKM yang turut membantu aksi memungut sampah tersebut.

Selain menerjunkan sejumlah pegawainya, BPBD Kaltim juga membawa dua perahu untuk keperluan memungut sampah, sehingga jumlah perahu yang difungsikan memungut sampah ada tiga unit, karena ada satu perahu yang disiapkan oleh kelompok Gerakan Memungut Sehelai Sampah SKM.

Anggota Wapena Kaltim Jasmin Jafar mengatakan pihaknya telah memenuhi janji kepada Ketua GMSS SKM Misman untuk mengajak anggota Wapena terjun dan turut membersihkan sampah di SKM.

"Saya telah memenuhi janji saya kepada Pak Misman. Alhamdulillah teman-teman sepakat terjun untuk membersihkan sampah. Kini janji saya terpenuhi. Kegiatan ini selain sebagai bakti sisoal juga merupakan ajakan kepada masyarakat untuk bersikap ramah kepada sungai dengan cara tidak mengotorinya," kata Jasmin.

Sementara itu, Misman selaku Ketua GMSS SKM Samarinda, memberikan apresiasi tinggi kepada Wapena yang telah peduli terhadap SKM, sehingga aksi ini diharapkan mampu mendidik dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama tidak menjadikan SKM sebagai tempat sampah.

Menurutnya, gerakan nyata seperti yang dilakukan Wapena Kaltim perlu diteladani masyarakat Samarinda dan diharapkan mampu mengedukasi masyarakat tentang berharganya sebuah sungai.

"Setelah memungut sampah, tentu saja anggota Wapena Kaltim akan membuat berita baik melalui media cetak maupun elektronik, sehingga masyarakat akan sadar bahwa SKM bukan merupakan tong sampah terpanjang di dunia, tetapi aset yang harus dijaga," kata Misman lagi.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015