Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Timur Ali Hamdi menegaskan pemerintah provinsi setempat perlu menyiapkan dan melakukan upaya preventif untuk menyelamatkan kondisi hutan yang terus menipis.

Ali Hamdi saat dihubungi wartawan di Samarinda, Minggu, mengemukakan perlu ada langkah nyata dari pemerintah dengan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menjaga kelestarian sumber daya alam, khususnya kawasan hutan.

"Kawasan hutan Kaltim semakin kritis. Pemerintah harus lebih melakukan pendekatan secara persuasif dengan memberikan pemahaman kepada para perambah hutan tentang betapa pentingnya fungsi hutan bagi kehidupan," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera ini.

Menurut ia, tidak hanya dari sisi melarang penebangan liar, namun juga mencarikan solusi menyisipkan sebuah pemahaman dengan terus-menerus membuka pemikiran masyarakat luas terhadap manfaat dan fungsi hutan, serta bersama-sama melakukan reboisasi terhadap kawasan hutan gundul.

Ia menambahkan hutan memiliki banyak fungsi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan maklhuk hidup, tidak hanya manusia, tetapi hewan dan tumbuhan juga sangat memerlukan hutan untuk kelangsungan hidup.

"Fungsi hutan itu seperti penyediaan oksigen, menyerap karbondioksida, mencegah erosi atau pengikisan tanah, pelestarian plasma nuftah, mengatasi penggenangan serta pelestarian air bawah tanah," jelasnya.

Data dari Pemprov Kaltim mencatat hutan seluas lebih kurang 1.118.032 hektare atau sekitar 9,5 persen dari total 12.906.664 hektare areal hutan Kaltim dalam kondisi rusak.

Kerusakan hutan tersebut salah satunya disebabkan aktivitas perusahaan perkebunan yang membuka lahan budidaya kelapa sawit dan sebagian lainnya terbakar.

"Jika ekosistem kita tidak bisa sesuai dengan siklusnya, tentu sangat berbahaya. Penebangan hutan liar perlahan dapat merusak ekosistem alam. Aparatur terkait harus proaktif memantau kawasan hutan, demi menyelamatkan hutan pada masa mendatang," imbuhnya. (*)

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015