Penajam Paser Utara (ANTARA Kaltim) - Presiden Joko Widodo akan melakukan pengecekan kembali pelaksanaan pembangunan megaproyek di Kawasan Industri Buluminung, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang peletakan batu pertamanya diresmikan pada Kamis.

"Kalau sudah melakukan `groundbreaking` harus dijalankan dan dalam waktu empat bulan saya akan melakukan pengecekan," kata Presiden Jokowi saat peresmian dimulainya pembangunan proyek-proyek strategis di Buluminung.

Presiden mengatakan sudah melakukan pengecekan proyek tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99 kilometer yang sudah tiga tahun terhenti, karena adanya konflik lahan.

"Kalau mengerjakan proyek pasti saya target. Hal yang sama saya lakukan untuk mengecek proyek kereta api, jangan hanya kebanyakan `groudbreaking`," ujar Jokowi.

Ia mengingatkan megaproyek di Kawasan Industri Buluminung, Kabupaten Penajam Paser Utara, adalah proyek yang sangat banyak "groundbreaking" sehingga harus hati-hati setelah dilaksanakan.

"Hati-hati yang bertanggung jawab, baik itu menterinya, gubernur dan bupatinya, karena akan dilakukan pengecekan tidak hanya satu kali," tambah Presiden.

Sejumlah proyek yang total investasinya mencapai lebih dari Rp71,7 triliun tersebut masing-masing Borneo Railway yang dibangun PT Kereta Api Borneo, anak perusahaan Russian Railways, Pelabuhan Benuo Taka dan Sains Techno Park.

PT Kereta Api Borneo adalah perusahaan hasil kerja sama Pemerintah Provinsi Kaltim dengan anak perusahaan Russian Railways.

Pada tahap awal, jalur kereta api ini digunakan untuk angkutan sumber daya alam seperti batu bara dan kelapa sawit. Pada tahap berikutnya kereta api itu juga akan digunakan sebagai sarana angkutan penumpang.

Rencananya di Kawasan industri Buluminung digunakan sebagai stasiun akhir kereta, "stock field", pelabuhan dan pembangkit listrik, serta dibangun sarana penunjang kereta dan Nasional Sains Techno Park oleh pihak Rusia.

Pada tahun pertama, jalur kereta api yang dikerjakan menghubungkan Kabupaten Kutai Barat dengan Pelabuhan Buluminung dengan konsesi Banpu sepanjang 203 kilometer.

Selanjutnya pada tahap kedua, jalur kereta api diperpanjang 50 kilometer ke area konsesi GBU dan Essar dengan biaya 2,2 juta dolar AS.

Proyek besar kedua di Buluminung adalah pelabuhan Benuo Taka yang pembangunannya menelan investasi sebesar 25 juta dolar AS. (*)

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015