Samarinda (ANTARA Kaltim) - Produksi jagung di Provinsi Kalimantan Timur hingga Desember 2015 diperkirakan naik sebesar 29,43 persen, dibandingkan tahun sebelumnya dengan jumlah peningkatan tertinggi di Kabupaten Berau.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Kamis mengatakan, produksi jagung di Kaltim pada 2014 sebanyak 7.567 ton pipilan kering, sedangkan pada 2015 diperkirakan menjadi 9.794 ton pipilan kering.

"Ini berarti terjadi kenaikan 2.227 ton atau mencapai 29,43 persen," ujarnya.

Menurut dia, meningkatnya produksi jagung disebabkan kenaikan produktivitas sebesar 7,79 kuintal per hektare (ha) atau naik 29,57 persen, meskipun terjadi sedikit penurunan luas panen seluas 3 ha.

Ade menyatakan, terdapat dua daerah yang menjadi penyumbang terbesar peningkatan produksi jagung hingga akhir 2015 yakni Kabupaten Berau, disusul Kutai Kartanegara.

Peningkatan produksi jagung sebesar itu terjadi di setiap subround. Seperti subround Januari - April naik sebanyak 1.567 ton pipilan kering atau 73,85 persen, subround Mei hingga Agustus naik 580 ton pipilan kering atau 22,10 persen.

Kemudian pada subround September hingga Desember diperkirakan mengalami kenaikan sebanyak 80 ton pipilan kering atau 2,8 persen.

Dia melanjutkan, pola panen jagung tahun 2015 agak berbeda dengan pola panen yang terjadi pada tahun sebelumnya.

"Jika di tahun 2014 puncak panen terjadi pada subround September hingga Desember, namun di tahun 2015 ini puncak panennya terjadi pada subround Januari hingga April," ujarnya.

Dia juga mengatakan, secara umum kinerja pertanian jagung dalam tiga tahun terkahir menunjukkan perkembangan. Misalnya untuk luas panen pada 2013 seluas 1.858 ha, pada 2014 naik menjadi 2.873 ha, dan 2015 sedikit turun menjadi 2.870 ha.

Untuk produktivitasnya terus mengalami peningkatan, yakni pada 2013 sebanyak 26,18 kuintal per ha, tahun 2014 naik menjadi 26,34 kuintal per ha, dan pada 2015 kembali naik menjadi 34,13 kuintal per ha.

"Kemudian untuk produksinya juga terus mengalami peningkatan, yakni pada 2013 sebanyak 4.864 ton, tahun 2014 naik menjadi 7.567 ton, dan pada 2015 kembali naik menjadi 9.794 ton," kata Gultom.  (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015