Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menyatakan yakin pembangunan Bandara Samarinda Baru di Sungai Siring, Kota Samarinda, selesai pada akhir 2016 dan selanjutnya bisa langsung dioperasikan.

"Saya yakin pembangunan bandara ini sesuai target. Hal itu berdasarkan informasi yang disampaikan masing-masing kontraktor dari BUMN, yakni PT Hutama Karya, Waskita Karya dan Adhi Karya. Mudah-mudahan akhir 2016 bisa selesai keseluruhan," kata Awang Faroek saat meninjau perkembangan pembangunan BSB di Samarinda, Selasa.

Saat ini, landasan pacu BSB sepanjang 2.250 meter dengan lebar 45 meter sedang dikebut penyelesaiannya. Landasan pacu ini akan diperpanjang hingga 2.500 meter pada 2018 atau sama dengan panjang landasan pacu Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Kota Balikpapan.

Menurut Awang Faroek, pemerintah pusat memberikan dukungan untuk kelanjutan pembangunan BSB, salah satunya Kementerian Perhubungan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp100 miliar untuk pembangunan "taxi way", apron, sistem navigasi dan menara bandara.

Selain Kemhub, gubernur juga berharap dukungan dari Kementerian BUMN dengan cara memberikan alokasi dana yang lebih besar kepada sejumlah BUMN yang menjadi kontraktor pelaksana pengerjaan BSB.

Ia menambahkan Pemprov Kaltim juga berupaya mencari dukungan penyelesaian pembangunan BSB dari berbagai pihak, seperti PT Angkasa Pura dan juga swasta, sehingga bandara tersebut nantinya dapat dibangun dan dikelola secara profesional.

"Kita berharap Angkasa Pura juga dapat mengelola bandara ini. Meski demikian, pemerintah daerah juga berkomitmen membantu pembebasan lahannya," jelasnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain menjelaskan saat ini pembangunan apron bandara dengan lebar 100 meter dan panjang 300 meter telah dilakukan, yang diperkirakan sudah dapat diselesaikan pada akhir 2016.

Sementara untuk pembangunan landasan pacu, saat ini sudah masuk ketinggian 6 meter dan pekerjaan pemadatan lahan masih terus dilakukan.

"Kami perkirakan pertengahan 2016 apron sudah selesai, sedangkan landasan pacu sebelum akhir 2016 rampung," jelasnya.

Terkait pembebasan lahan rumah penduduk yang berlokasi di depan jalan masuk bandara, Zairin menambahkan Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda akan berupaya melakukan koordinasi dengan penduduk setempat agar rumah dan tanahnya dapat dibebaskan demi kepentingan umum.

Apabila warga pemilik lahan masih menolak, pemerintah akan meminta aparat penegak hukum menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Ini bukan untuk kepentingan pemerintah, tetapi kepentingan umum. Bahkan, untuk pendanaan tidak perlu diragukan lagi, karena alokasi pembangunan tersebut sudah masuk dalam APBD provinsi," tambahnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2015